Belum Dapat Sekolah, Orangtua Pakai Jalur Nonzonasi
Oleh
Ayu Pratiwi
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Para anak yang belum juga lolos masuk sekolah yang diinginkan jangan putus harapan. Mereka masih memiliki peluang untuk masuk sekolah negeri melalui proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) jalur nonzonasi mulai Selasa (2/7/2019) hingga Jumat (12/7/2019).
Nurhayati, warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, anaknya semula mendaftar ke SMPN 29 dekat rumah malah diterima di SMPN 03 yang jauh. Dia akan menggunakan PPDB nonzonasi untuk bisa memasukkan anaknya ke sekolah negeri dekat rumah.
"Kasihan anak saya. Baru tamat SD, menunggu angkutan umum lama. Jadi, saya mau daftar ulang lagi nanti (melalui jalur nonzonasi) supaya bisa pilih sekolah yang lebih dekat," ujar Nurhayati ketika ditemui di Posko PPDB 2019-2020, SMAN 70, Jakarta Selatan.
Dekat domisili
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menetapkan, untuk SMP, SMA, dan SMK, murid baru yang diterima melalui jalur zonasi sebesar 60 persen, nonzonasi 30 persen, dan prestasi 5 persen. PPDB jalur zonasi khusus untuk calon peserta didik baru yang berdomisili di kelurahan-kelurahan sekitar sekolah.
Santi, warga Kecamatan Cilandak, juga mendaftarkan ulang anaknya untuk masuk SMAN 70 melalui jalur non zonasi. Anaknya pernah didaftarkan ke sekolah itu melalui jalur zonasi, namun tidak diterima karena nilainya kalah saing dengan anak lain.
Berdasarkan hasil seleksi sekolah itu melalui laman ppdb.jakarta.go.id, nilai akhir anak-anak yang diterima cukup tinggi dan berkisar antara 89,25 hingga 97,75. "Sekolah (SMAN 70) di sini bagus. Kalau anak saya tidak diterima, saya akan coba cari sekolah swasta," tambah Santi.
Abdul Salam, petugas panitia PPDB SMAN 70 menyatakan, adanya cukup banyak orangtua yang ikut daftar melalui jalur nonzonasi karena anaknya tidak diterima di sekolah yang diinginkan saat daftar melalui jalur zonasi.
"Ada yang karena nilainya kurang baik. Kami memberikan mereka rekomendasi untuk memilih sekolah lain yang berada di wilayah zonasi mereka. Solusi lain adalah ikut sekolah swasta," ujar Abdul.