logo Kompas.id
UtamaHarga Lebih Mahal, Bulog Batal...
Iklan

Harga Lebih Mahal, Bulog Batal Ekspor Beras

Tidak kompetitifnya beras disebabkan produksi padi yang mengandalkan tenaga manusia. Harga beras Vietnam dan Thailand lebih kompetitif karena mengandalkan mekanisasi dalam memproduksi padi.

Oleh
M Paschalia Judith J
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/s34k-M9BonyZEQGXVTn-90JEi3A=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F04%2F20190304_ENGLISH-PERIJINAN-SATU-PINTU_B_web_1554301724.jpg
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pekerja memindahkan beras dari truk pengangkut di Gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten, di Jakarta Utara, Jumat (5/1/2018).

JAKARTA, KOMPAS — Harga pasar domestik yang lebih mahal dibandingkan dengan sejumlah negara lain membuat Perum Bulog mengurungkan niat mengekspor besar. Padahal, sebelumnya, ekspor beras menjadi salah satu pilihan penyaluran beras yang dikelola Bulog.

Berdasarkan data dari International Rice Research Institute yang dipublikasikan pada 2016, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Rusli Abdullah, memaparkan, ongkos produksi untuk menghasilkan 1 kilogram (kg) padi di Indonesia sebesar Rp 4.079, Vietnam Rp 1.679 per kg, Thailand Rp 2.291 per kg, India Rp 2.306 per kg, China Rp 3.661 per kg, dan Filipina Rp 3.224.

Editor:
hamzirwan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000