Pemerintah Jepang mengevakuasi lebih dari 1 juta penduduk di Pulau Kyushu, Rabu (3/7/2019), akibat hujan lebat. Langkah ini merupakan antisipasi kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Hujan dikhawatirkan dapat memicu longsor dan banjir.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·2 menit baca
TOKYO, RABU — Pemerintah Jepang mengevakuasi lebih dari 1 juta penduduk di Pulau Kyushu, Rabu (3/7/2019), akibat hujan lebat. Langkah ini merupakan antisipasi kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Hujan dikhawatirkan dapat memicu longsor dan banjir.
Pemerintah Jepang mengeluarkan perintah evakuasi kepada sekitar 1,02 juta penduduk yang berada di tiga prefektur, antara lain Kagoshima dan Miyazaki. Sebanyak 930.000 penduduk disarankan untuk segera melakukan evakuasi ke tempat perlindungan terdekat. ”Warga diharapkan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, termasuk evakuasi dini,” kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dari Tokyo.
Sebagian wilayah Kyushu menerima hujan dengan curah setinggi 1.000 milimeter sejak Jumat, 28 Juni. Jumlah curah hujan tersebut hampir sama banyak dengan curah hujan yang biasanya jatuh pada seluruh bulan Juli.
Laporan yang diterima menyebutkan, sejumlah tanah longsor kecil dan banjir telah terjadi. Seorang perempuan lanjut usia meninggal akibat longsor di Kagoshima. Longsor juga dilaporkan menghanyutkan dua mobil di salah satu area.
Para ahli cuaca memperkirakan, curah hujan akan bertambah sekitar 350 milimeter di sejumlah area pada Kamis (4/7/2019) malam. ”Saya tinggal sendiri di samping sungai dan sangat mengerikan untuk berpikir bahwa air naik,” kata seorang pengungsi di pusat evakuasi.
Belum ada data valid yang dapat menunjukkan berapa jumlah penduduk yang telah melakukan evakuasi. Pemerintah Jepang memerintahkan pihak militer bersiap melakukan operasi penyelamatan. Menurut Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Kotaro Nogami, sebanyak 14.000 tentara bersiaga untuk operasi penyelamatan dan pencarian.
Sebelumnya, Abe dikritik karena lambat dalam menangani bencana yang terjadi pada Juli 2018. Waktu itu, hujan lebat memicu longsor dan banjir sehingga membunuh lebih dari 200 orang. Bencana tersebut menjadi bencana alam terburuk di Jepang selama 36 tahun terakhir. (REUTERS/AP)