PLN bekerja sama dengan beberapa universitas, yakni ITB dan UGM, mendalami big data analysis di Universitas Groningen di Kampus Fryslan, Leeuwarden. Kampus ini merupakan salah satu universitas terbaik di dunia.
Oleh
Neli Triana
·4 menit baca
LEEUWARDEN, KOMPAS — Perkembangan teknologi memungkinkan terjadi disrupsi di segala bidang. Disrupsi juga tidak lagi dapat diprediksi kapan akan terjadi. Yang bisa dilakukan adalah selalu bersiap berbenah diri serta mau belajar ilmu-ilmu baru dan menguasai keahlian baru.
Ibaratnya, di tengah turbulensi disrupsi itu, bagaimana bisa berselancar menunggangi gelombang untuk bergerak maju, bukan tergulung dan terpuruk.
Upaya serupa tengah dilakukan sejumlah perusahaan, termasuk perusahaan-perusahaan milik pemerintah, seperti PLN.
Kini, misalnya, PLN terus mendukung upaya digitalisasi industri dalam negeri di sisi pelayanan melalui solusi integrated business yang dapat dinikmati seluruh masyarakat dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.
Salah satu yang dibenahi PLN untuk bertahan pada revolusi industri adalah sumber daya manusia (SDM) terbaik yang mampu memanfaatkan teknologi yang dibutuhkan perusahaan dalam pengambilan keputusan dan menciptakan strategi perusahaan.
Terkait hal itu, perseroan bekerja sama dengan beberapa universitas, yakni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM), yang kemudian mendalami big data analysis di Universitas Groningen di Kampus Fryslan, Leeuwarden. Kampus ini merupakan salah satu universitas terbaik di dunia.
”Big data dan artificial intelligence adalah teknologi yang ingin lebih kami dalami untuk pengembangan human capital mulai dari menyiapkan talent terbaik, menentukan jalur karier sehingga menghasilkan keputusan perusahaan yang lebih strategis,” kata Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali, Selasa (2/7/2019), di Kampus Fryslan Universitas Groningen, di Leeuwarden, Belanda.
Ia menambahkan, ilmu psikologi yang berbasiskan big data analysis akan mempermudah perekrutan hingga pengembangan SDM PLN berkualitas dengan lebih cermat dan tepat.
Rencana kerja sama untuk pengembangan SDM ini dihadiri Dewan Komisaris PLN, Budiman dan Deden Juhara; Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali; Wakil Rektor Bidang Humas, Alumni, dan Internasional UGM Paripurna Poerwoko; serta Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB Prof Bambang Riyanto.
Kampus baru
Sementara dari Universitas Groningen Kampus Fryslan dihadiri empat wakilnya yang dipimpin Andrej Zwitter selaku Dekan Kampus Fryslan.
Andrej membawa rombongan dari Indonesia untuk berkeliling Kampus Fryslan yang benar-benar baru, sekaligus benar-benar tua. Kampus tersebut berupa gedung yang dibangun pada 1880 dan pernah menjadi gedung bursa setempat. Mereka lantas membangun bangunan baru dengan material utama kayu. Ruang-ruang baru berupa ruang kuliah, ruang diskusi, lab living—semacam tempat berdiskusi, memajang karya, dan hang out mahasiswa dan pengajar—ruang bagi staf kampus, serta restoran dan fasilitas pendukung lain.
Kampus ini dibagi menjadi tiga tingkat dan tiap tingkat diperuntukkan bagi mahasiswa setara S-1 untuk lantai dasar, diikuti master, dan terakhir untuk program PhD. Semua ruangan didesain nyaman untuk kegiatan kuliah, diskusi santai meskipun untuk hal-hal serius, termasuk diskusi ilmiah, hingga tempat hang out gaya milenial yang dinamis.
Dalam sambutannya, Andrej mengatakan, pihaknya berupaya membawa kembali dunia akademik ilmiah ke Provinsi Fryslan dengan membuka kampus Groningen baru di sana.
”Misinya, antara lain, bagaimana membawa mahasiswa, dosen, dunia usaha, atau dunia luar dan pemerintah bersama-sama membantu memecahkan masalah yang terjadi,” kata Andrej.
Kampus Fryslan juga menegaskan data science adalah untuk semua bidang ilmu. Khususnya mahasiswa program master diajak dan ditanamkan untuk menerapkan dan mempraktikkan ilmunya serta bekerja sama dan menerapkan kajian interdisiplin guna menjawab kebutuhan riil yang tengah terjadi.
”Di Fryslan dipelajari dan dikembangkan data science, tapi juga bagaimana impact sosialnya dan bagaimana menghadapi dan mengelolanya.
Sebuah hal yang diperlukan ketika dunia bergerak dan banyak kompetensi baru bermunculan berbasis data science,” lanjutnya.
Bagi PLN, dengan kerja sama ini, pegawai-pegawai terbaik PLN akan berkesempatan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu psikologi dengan basis big data sehingga menciptakan human capital yang andal.
Hal itu karena, menurut Andrej, data science memang terus berkembang. Namun, sudah seharusnya pengembangannya adalah untuk sebesar-besarnya kepentingan kemanusiaan. Diharapkan riset-riset big data dalam bermacam bidang terutama di Fryslan dapat mewujudkannya. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk korporasi, dinilai akan turut mendukung tujuan Kampus Fryslan.
Bagi PLN, dengan kerja sama ini, artinya pegawai-pegawai terbaik PLN akan berkesempatan untuk mempelajari dan mengembangkan ilmu psikologi dengan basis big data sehingga menciptakan human capital yang andal.
Sampai saat ini, pegawai tugas belajar PLN yang tengah belajar sebanyak 127 dengan berbagai disiplin ilmu di bidang sosial ataupun teknik. Ke depan, PLN akan menambah jumlah pegawai tugas belajar terutama bidang kompetensi baru yang berkaitan dengan digital, sesuai dengan perkembangan saat ini.