logo Kompas.id
UtamaMenunggu Oksigen Gratis Habis
Iklan

Menunggu Oksigen Gratis Habis

Selagi masih gratis, oksigen perlu dirawat kebersihannya. Polusi udara yang kian parah membuat Jakarta berpotensi kehilangan oksigen cuma-cuma dari alam. Manusia yang seharusnya menghirup udara bersih kini disodori polusi yang dihasilkannya sendiri.

Oleh
J Galuh Bimantara
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/J7Li7DodmZ6ZMLWDlbT1Hm4mBJ8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F20190626AGS.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Polusi udara mengepung kota Jakarta, Selasa (25/6/2019) pukul 17.30. Menurut data AirVisual, situs penyedia peta polusi daring harian kota-kota besar di dunia, Jakarta pada Selasa pukul 08.00 menempati urutan pertama kota dengan tingkat polusi tertinggi. Nilai Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta adalah 240 (sangat tidak sehat). Kondisi udara di rentang 201-300 dapat memengaruhi kesehatan masyarakat.

Selagi masih gratis, oksigen perlu dirawat kebersihannya. Polusi udara yang kian parah membuat Jakarta berpotensi kehilangan oksigen cuma-cuma dari alam. Manusia yang seharusnya menghirup udara bersih kini disodori polusi yang dihasilkannya sendiri.

Sungai di masa lampau jadi sumber air minum gratis penduduk sekitar. Kini, air menjadi komoditas yang dijual karena pencemaran makin parah di sumber-sumber air, termasuk sungai. Udara yang sekarang jadi sumber oksigen tak berbayar pun bukan tidak mungkin bernasib serupa di masa depan akibat polusi.

Editor:
agnesrita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000