81 Kilogram Sabu Disimpan di Ban Dalam, Satu Pengedar Tewas Ditembak
Badan Narkotika Nasional menangkap 13 pengedar narkotika anggota sindikat internasional di Kabupaten Asahan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa hingga Rabu (2-3/7/2019). Dari mereka, disita 81,8 kilogram sabu dan 102.657 butir ekstasi yang disimpan pada ban dalam bekas. Seorang pengedar tewas ditembak saat mencoba melarikan diri.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional menangkap 13 pengedar narkotika anggota sindikat internasional di Kabupaten Asahan dan Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa hingga Rabu (2/7-3/7/2019). Dari mereka disita 81,8 kilogram sabu dan 102.657 butir ekstasi yang disimpan pada ban dalam bekas. Seorang pengedar tewas ditembak saat mencoba melarikan diri.
”Sindikat pengedar internasional ini diungkap setelah kami mendapatkan informasi ada kapal cepat yang mengambil sabu dan ekstasi di perairan Selat Malaka perbatasan Indonesia dengan Malaysia,” kata Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Inspektur Jenderal Arman Depari, ketika dihubungi Kompas dari Medan, Kamis (4/7/2019).
Arman mengatakan, kapal tersebut diketahui telah bersandar di pelabuhan tikus di Kabupaten Asahan. Narkotika itu pun telah diangkut dengan sejumlah mobil ke Medan. Salah satu kelompok pengedar mengangkut narkotika dengan mobil Toyota Innova bernomor polisi BK 1430 HG.
Sindikat internasional ini diungkap setelah kami mendapatkan informasi ada kapal cepat yang mengambil sabu dan ekstasi di perairan Selat Malaka perbatasan Indonesia-Malaysia.
”Petugas pun langsung menghentikan mobil itu ketika keluar dari sebuah rumah. Dari kabin mobil ditemukan tiga ban dalam yang berisi sabu dan narkotika,” kata Arman.
Dua pengedar di dalam mobil pun langsung dibekuk, yakni Adi Putra alias Tison dan Ardiansyah alias Yuni. Dari pelaku, petugas mengetahui ada satu lagi ban dalam berisi narkotika yang disimpan di sebuah rumah. Petugas menemukan ban dalam itu di sebuah rumah di Asahan. Seorang penunggu rumah, yakni Fadli, langsung ditangkap petugas.
Tim BNN pun mengejar pelaku lain yang sudah mengangkut narkotika ke arah Medan. Petugas menemukan mobil yang dicari, yakni Honda Jazz bernomor polisi BK 1004 VP. ”Mobil melaju dengan kecepatan tinggi. Saat petugas mencoba mendahului, satu mobil lain menyalip petugas, yakni Toyota Avanza bernomor polisi B 1321 KIJ,” kata Arman.
Dia mengatakan, mobil Avanza tersebut berupaya menghalang-halangi petugas hingga akhirnya berhasil melarikan diri. Namun, petugas tetap dapat menghentikan mobil Honda Jazz di Kabupaten Batubara. Dua penumpang di dalam mobil, Hanafi dan Amirudin, ditangkap petugas. Dari keterangan para pelaku, petugas lalu menangkap dua pelaku lain di sebuah rumah di Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Asahan, yakni Zul dan Nazar.
Penangkapan para pengedar tak berhenti di situ. Petugas BNN bergerak ke Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, untuk menangkap pelaku lainnya. ”Di sana, petugas kembali menemukan mobil Avanza bernomor polisi B 1321 KIJ. Petugas mengeluarkan tembakan peringatan, tetapi mereka tidak menghiraukan dan terus memacu mobilnya,” kata Arman.
Sumatera bagian utara merupakan pintu masuk narkoba ke Indonesia. Narkoba dikirim dari Malaysia ke pantai timur Sumatera bagian utara melalui jalur laut.
Petugas lalu menembak ke arah mobil tersebut hingga mobil itu berhenti. Beberapa orang keluar dari mobil dan berhasil melarikan diri. Namun, tiga orang masih berada di dalam mobil, yakni Sulaeman, M Yusuf, dan M Yasin. Yasin dinyatakan tewas. Sementara, Yusuf mengalami luka tembak di betis.
Petugas pun mengetahui ada tiga anggota jaringan lainnya yang berada di Kecamatan Percut Sei Tuan, yakni Tarmizi alias Geng, Sofyan Hidayat, dan Roby S. Petugas lalu menangkap mereka tanpa perlawanan di rumahnya masing-masing. Arman mengatakan, petugas masih berupaya mengembangkan kasus itu untuk mengungkap pelaku lainnya.
Kepala BNN Provinsi Sumut Brigadir Jenderal (Pol) Atrial mengatakan, Sumatera bagian utara merupakan pintu masuk narkoba ke Indonesia. Narkoba dikirim dari Malaysia ke pantai timur Sumatera bagian utara melalui jalur laut. Karena itu, BNN terus memperketat penjagaan di pantai timur Sumatera.