Sepekan Terakhir, Seluas 39,5 Hektar Lahan di Aceh Terbakar
Sepekan terakhir, kebakaran lahan dan hutan di sejumlah kabupaten di Aceh meluas. Hingga Kamis (4/7/2019), sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Sepekan terakhir, kebakaran lahan dan hutan di sejumlah kabupaten di Aceh meluas. Hingga Kamis (4/7/2019), sedikitnya 39,5 hektar lahan terbakar. Saat ini, tim penanggulangan bencana di daerah sedang melakukan pemadaman. Kondisi cuaca yang panas bisa memicu area terbakar kian meluas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek mengatakan, kebakaran terjadi di Kabupaten Aceh Barat Daya seluas 20 hektar, Nagan Raya seluas 12 hektar, Aceh Besar seluas 2 hektar, Aceh Barat seluas 2,5 hektar, Bener Meriah seluas 2 hektar, dan Aceh Selatan seluas 1 hektar. ”Saat ini titik api di Aceh Barat Daya dan Nagan Raya sedang dipadamkan, sedangkan yang lain sudah dipadamkan,” kata Dadek.
Lahan yang terbakar di Aceh Barat Daya dan Nagan Raya adalah lahan gambut yang telah ditanami kelapa sawit oleh warga. Diduga api bersumber dari sisa pembakaran lahan yang dilakukan petani.
Dalam dua hari ke depan, potensi hujan terjadi dan itu akan membuat titik panas padam.
Dadek mengatakan, tim gabungan sedang berjibaku memadamkan api. Sejumlah mobil pemadam dikerahkan ke lokasi.
Namun, cuaca yang panas membuat proses pemadaman kian sulit. Selain itu, tanah gambut yang memiliki kedalaman hingga 1 meter kian menyulitkan pemadaman.
Dadek mengatakan, kebakaran lahan dan hutan menjadi bencana paling sering terjadi selain kebakaran permukiman. Pada bulan Juni, kebakaran lahan terjadi sebanyak 20 titik. Tahun 2018, kebakaran lahan terjadi 44 kali dengan luas lahan terbakar 485 hektar dan kerugian ditaksir mencapai Rp 51 miliar.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Blang Bintang Zakaria Ahmad mengatakan, pada musim kemarau, potensi terjadi kebakaran lahan meningkat. Pada saat yang sama, angin yang berembus kencang juga mempercepat pergerakan api.
Zakaria menambahkan, dalam dua hari ke depan, potensi hujan terjadi dan itu akan membuat titik panas padam.