Ma’ruf Amin Dukung Muhaimin Maju sebagai Ketua MPR
Muhaimin optimistis dirinya bisa terpilih menjadi ketua MPR karena gairah keislaman yang menguat di Indonesia. Ia juga berharap Ma’ruf bisa memegang legitimasi untuk mendorong agar gerakan Islam di Indonesia bisa tetap solid.
Oleh
DHANANG DAVID ARITONANG
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil presiden terpilih, Ma’ruf Amin, mendukung Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk maju sebagai ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat. Selain itu, partai politik lain yang masuk lima besar perolehan suara dalam Pemilu Legislatif 2019 juga sudah mulai membahas posisi pimpinan MPR.
Pada Jumat (5/7/2019), Muhaimin mengunjungi kediaman Ma’ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat. Kedua tokoh melakukan pertemuan selama 1 jam untuk membahas posisi ketua MPR serta gagasan PKB di bidang pendidikan, pendapatan usaha kecil-menengah, dan gairah keislaman.
Seusai pertemuan tersebut, Ma’ruf menyatakan dukungannya agar Muhaimin bisa maju sebagai ketua MPR. Ia mengatakan, meski demikian, posisi ketua MPR harus dibahas bersama Presiden Joko Widodo dan pimpinan parpol koalisi.
”Muhaimin sebagai orang yang dekat dengan saya, tentunya saya dukung. Untuk membangun kembali ideologi nasional kita, perlu ada penguatan kelembagaan serta upaya moderasi arus utama karena sudah banyak masyarakat yang terpapar ideologi lain,” ujarnya.
Sementara itu, Muhaimin optimistis dirinya bisa terpilih menjadi ketua MPR karena gairah keislaman yang menguat di Indonesia. Ia juga berharap Ma’ruf bisa memegang legitimasi untuk mendorong agar gerakan Islam di Indonesia bisa tetap solid.
”Indonesia ini sedang kuat gairah keislamannya. Oleh karena itu, gairah ini harus dijembatani dengan kekuatan empat pilar kebangsaan, dan Nahdlatul Ulama punya modal tersebut,” ucapnya.
Belum bahas kabinet
Pada kesempatan kali ini, Muhaimin belum membahas jatah menteri untuk PKB dalam kabinet pemerintah. Ia juga tidak menargetkan jumlah menteri yang berasal dari PKB.
”Kami tidak pasang target, yang terpenting adalah PKB mengusulkan dua sumber nama, dari kader partai ataupun dari luar partai. Nama-nama ini masih kami bahas dan akan saya serahkan kepada Jokowi-Maruf,” katanya.
Setelah bertemu Muhaimin, Ma’ruf juga menerima kunjungan Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. Pertemuan tersebut berlangsung singkat, sekitar 30 menit.
”Saya hanya mengucapkan selamat atas penetapan Ma’ruf Amin sebagai wapres terpilih. Terkait pembagian menteri ataupun kekuasaan, tentu masih perlu dibahas dengan pimpinan partai lain,” ucap Oesman.
Menurut Oesman, saat ini Hanura akan fokus untuk membenahi internal partai. Ia mengatakan, sejumlah pertemuan internal sudah mulai dilakukan agar tidak terjadi konflik antarkader.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengatakan, sebagai partai yang masuk dalam lima besar perolehan suara, Nasdem mendapat jatah kursi wakil ketua MPR. Menurut Johnny, banyak kader Nasdem yang berkomepeten untuk mengisi posisi tersebut.
”Nanti akan kami bicarakan dengan koalisi lainnya untuk menempatkan kader kami di alat kelengkapan dewan. Pastinya, kami juga akan berbicara dengan DPD untuk membahas posisi pimpinan MPR ini,” ujarnya.
Johnny mengatakan, Nasdem selalu siap dengan sejumlah kemungkinan jika tokoh partainya terpilih atau tidak menjadi pimpinan MPR. Namun, menurut dia, dengan komunikasi serta pembahasan lebih lanjut, tentu bisa dicari titik temu siapa yang berhak mengisi posisi pimpinan MPR.