Komando Daerah III Siliwangi resmi menyerahkan 2,7 hektar lahan di Cimahi untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Jumat (5/7/2019). Pembebasan lahan ini menjadi bagian dari 140 titik pembangunan yang ditargetkan rampung tahun 2021.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS – Komando Daerah III Siliwangi resmi menyerahkan 2,7 hektar lahan di Cimahi untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung, Jumat (5/7/2019). Pembebasan lahan ini menjadi bagian dari 140 titik pembangunan yang ditargetkan rampung tahun 2021.
Pertukaran aset ini diwakili oleh Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono dan Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) Chandra Dwiputra. Kedua pihak berharap kerja sama ini bisa membantu pembangunan kereta cepat sesuai dengan rencana.
Lahan yang ditukar tersebut masuk ke dalam wilayah Brigadir Infanteri (Brigif) 15 Kujang II Kodam III Siliwangi. Pembebasan lahan dari Kodam ini berada di titik 114 kilometer trase rel kereta cepat dan bersebelahan dengan ruas Tol Purbaleunyi. Dalam rangka menebus lahan senilai Rp 135 Miliar tersebut pihak KCIC menukar dengan aset senilai Rp 144 Miliar.
Aset tersebut berupa lahan seluas 210 hektar di bagian selatan Kabupaten Garut yang mencakup Desa Cijayana, Kecamatan Mekarmukti dan Desa Samudrajaya Kecamatan Caringin. Selain itu, Kodam juga mendapatkan fasilitas kolam renang di Batalyon Zeni Tempur 3 Pangalengan dan Batalyon Artileri Pertahanan Udara 14 Cirebon.
“Pembangunan kereta api cepat ini tentu menguntungkan masyarakat. Semua ingin konektivitas antar kawasan dengan cepat. Lahan yang diambil juga tidak memengaruhi tugas pokok dan fungsi karena memang hanya pembatas. Justru kami diuntungkan karena mendapat lahan untuk latihan tempur,” tuturnya.
Selain untuk lokasi latihan tempur, keberadaan lahan di Selatan Jabar ini dianggap menguntungkan karena bisa digunakan untuk membangun satuan tempur di bagian selatan jawa.
“Selama ini satuan tempur kami berada di utara Jawa. Nanti jika bisa menyesuaikan dengan Rencana Strategis, daerah tersebut berpotensi membangun satuan baru,” ujar Tri.
Dirut PT KCIC Chandra menyambut baik pertukaran aset dari Kodam karena menunjang proses pembangunan kereta Cepat yang saat ini mencapai 23 persen. Dari total trase sepanjang 142 kilometer, pembangunan telah dilakukan di 140 titik yang dikerjakan bersamaan dengan memprioritaskan lahan yang telah dibebaskan.
“Pembangunan sudah sesuai rencana. Ada 140 titik dan semuanya dikerjakan serentak. Kami tetap menargetkan tahun 2021 kereta cepat sudah beroperasi,” ujarnya.
Lebih lanjut Chandra menjelaskan, dari 13 terowongan yang akan dibangun, baru satu terowongan yang telah berhasil ditembus, yaitu Terowongan Walini sepanjang 608 meter di kabupaten Bandung Barat. Di tahun 2020, tuturnya, sebagian besar terowongan ditargetkan akan menembus dan bisa menyabung trase kereta api cepat.
Jika beroperasi, kereta ini akan menghubungkan Jakarta-Bandung dengan waktu tempuh berkisar 36 menit. Tidak hanya waktu tempuh yang semakin singkat, kereta ini juga minim getaran.
Dengan demikian kereta ini lebih nyaman jika dibandingkan kereta berlokomotif tenaga diesel yang digunakan saat ini. Kereta yang akan beroperasi berjenis CR400-AF dengan kecepatan mencapai 348 kilometer per jam.