Calon jemaah haji kelompok terbang 1 asal Kepulauan Riau yang berangkat dari Embarkasi Batam diminta menjaga daya tahan tubuh. Kontak langsung dengan jutaan orang berpotensi meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular. Adapun cuaca panas dikhawatirkan menurunkan kondisi calon jemaah haji.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS – Calon jemaah haji kelompok terbang 1 asal Kepulauan Riau yang berangkat dari Embarkasi Batam diminta menjaga daya tahan tubuh. Kontak langsung dengan jutaan orang berpotensi meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular. Adapun cuaca panas dikhawatirkan menurunkan kondisi calon jemaah haji.
Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Sabtu (6/7/2019), mengimbau agar calon jemaah haji peka terhadap kondisi fisik masing-masing. Petugas kesehatan yang ada di setiap kelompok terbang (kloter) juga diminta lebih tanggap memantau kondisi calon jemaah haji setiap saat dengan cermat.
Hari ini sekitar 900 calon jemaah haji yang terbagi dalam dua kloter akan berangkat dari Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, menuju Madinah menggunakan Boeing 747-400 milik maskapai penerbagan Saudi Arabia Airlines. Jemaah haji Kloter 1 berasal dari Kepulauan Riau, sedangkan Kloter 2 berasal dari Riau.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Batam Mukhlisuddin mengatakan, dua kloter yang diberangkatkan hari ini masing-masing menampung sekitar 445 calon jemaah haji dan 5 petugas pendamping. Kloter 1 akan diterbangkan pada pukul 06.00 WIB. Adapun Kloter 2 akan menyusul empat jam kemudian.
“Calon jemaah haji dengan usia tertua di Kloter 1 berusia 84 tahun, sedangkan yang termuda usianya 20 tahun. Kelompok ini terdiri dari calon jemaah haji asal Kabupaten Natuna (111 orang), Kabupaten Lingga (45 orang), Kabupaten Anambas (31 orang), dan Kota Batam (256 orang),” kata Mukhlisuddin.
Semua calon jemaah haji yang berasal dari Embarkasi Batam akan ditempatkan dalam satu wilayah di Sizah agar memudahkan petugas untuk memberi pelayanan dan bantuan dengan maksimal selama 75 hari ibadah di tanah suci
Ia menambahkan, satu calon jemaah haji perempuan asal Natuna batal berangkat karena sakit. Jemaah itu jatuh sakit dan tidak bisa datang ke Asrama Haji Embarkasi Batam sehari sebelum penerbangan ke Madinah.
Secara keseluruhan ada 29 kloter calon jemaah haji yang akan diberangkatkan dari Embarkasi Batam. Sebanyak 13.045 calon jemaah haji itu berasal dari empat provinsi, yaitu Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kalimantan Barat.
Proses keberangkatan 29 kloter dibagi menjadi dua gelombang. Kloter 1-15 yang termasuk dalam gelombang 1 akan diterbangkan dari Batam menuju Madinah pada tanggal 6 Juli hingga 19 Juli. Sedangkan Kloter 16-29 akan berangkat menuju Jeddah pada tanggal 20 Juli-2 Agustus.
“Semua calon jemaah haji yang berasal dari Embarkasi Batam akan ditempatkan dalam satu wilayah di Sizah agar memudahkan petugas untuk memberi pelayanan dan bantuan dengan maksimal selama 75 hari ibadah di tanah suci,” ujar Mukhlisuddin.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mengatakan, Indonesia mendapat tambahan kuota haji sebanyak 10.000 orang pada tahun ini.
Menurut dia hal itu cukup melegakan, mengingat saat ini angka tunggu di Indonesia berkisar antara 18 tahun hingga 20 tahun. Bahkan, di Sulawesi Selatan, sejumlah calon jemaah haji harus menunggu hingga 40 tahun untuk diberangkatkan.