Pemerintah pusat menjamin Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu beroperasi tahun depan. Dengan begitu, waktu tempuh calon penumpang asal Bandung yang memanfaatkan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dapat lebih cepat.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Pemerintah pusat menjamin Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Cisumdawu beroperasi tahun depan. Dengan begitu, waktu tempuh calon penumpang asal Bandung yang memanfaatkan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dapat lebih cepat.
”Presiden konsentrasi sekali dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Bahkan, waktu di Manado, ada rapat kecil bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Basuki Hadimuljono) terkait akses ke Kertajati. Cisumdawu dalam waktu satu tahun akan selesai,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Kertajati, Sabtu (6/7/2019).
Turut hadir Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Utama PT Angkasa Pura II M Awaluddin, dan Direktur PT BIJB M Singgih. Selain menggelar rapat tertutup, Menhub juga berbincang dengan sejumlah penumpang.
Mulai 30 Juni, Kementerian Perhubungan memindahkan rute penerbangan ke 12 kota dari Bandara Husein Sastranegara di Bandung ke Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka. Rute tersebut menuju Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Makassar, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Denpasar, dan Lombok.
Maskapai yang beroperasi adalah AirAsia, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Xpress Air. Terdapat 48 kali pergerakan pesawat, baik yang mendarat maupun lepas landas, dari pukul 06.00 hingga 21.00 setiap hari. Penerbangan tersebut telah mendapatkan izin dari Kemenhub per Senin (1/7/2019).
Saat ini, waktu tempuh dari Bandung ke Kertajati berkisar 2,5 jam sampai 3 jam. Menhub mengatakan, lebih dari 50 persen penumpang di Kertajati berasal dari Bandung dan sekitarnya. ”Oleh karena itu, penyelesaian Tol Cisumdawu menjadi fokus kami. Dengan tol sepanjang 60 kilometer itu, waktu tempuh bisa dipangkas menjadi di bawah 1 jam,” ujarnya.
Sebaliknya, pemindahan rute itu memberikan kemudahan bagi masyarakat di sekitar Majalengka. ”Tadi ada penumpang dari Karawang (Jabar) dan Tegal (Jawa Tengah). Mereka gembira menggunakan Bandara Kertajati karena lebih dekat dibandingkan ke bandara di Jakarta dan Semarang,” ujar Budi.
Hingga kini, lanjutnya, Bandara Kertajati terus diminati penumpang. ”Tingkat keterisian pesawat sekitar 70 persen, terus tumbuh sekitar 7 persen dari hari ke hari. Ini sangat positif. Kalau tingkat keterisian di atas 60 persen, itu sudah bagus,” ujarnya.
Bahkan, menurut Menhub, pihaknya akan menambah rute penerbangan jika ada permintaan dari maskapai. Apalagi, Bandara Kertajati mampu menampung hingga lebih dari 5 juta penumpang per tahun. Adapun pergerakan pesawatnya bisa mencapai 200 pendaratan dan lepas landas setiap hari.
”Dengan begitu, Bandara Husein bisa lebih lengang dan fokus pada penerbangan internasional. Selama ini, problemnya, cari slot penerbangan di Bandung susah. Jadi, Jawa Barat bagian timur bisa maju,” ujar Budi.
Ichwan Chahyadi (58), warga Bandung yang ingin terbang ke Medan, berharap Jalan Tol Cisumdawu segera beroperasi. ”Kalau dulu, saya cuma butuh 30 menit ke Bandara Husein. Sekarang, saya harus berangkat pukul 04.00 untuk penerbangan pukul 08.00,” ujarnya.
Saat ini terdapat 11 operator transportasi darat yang beroperasi dari dan menuju Bandara Kertajati. Operator itu adalah Damri, CTU Shuttle, ECA Shuttle, P-Trans Shuttle, Baraya Shuttle, Mekarsari Shuttle, Arnes Shuttle, Budiman Shuttle, Bhinneka Shuttle, Subat Trans Shuttle, dan Grab.
Operator tersebut melayani daerah Bandung, Cikarang, Kuningan, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu, Purwakarta, Majalengka (Maja, Tonjong, Rajagaluh, dan Cikijing), serta Jatinangor, Sumedang. Bahkan, Grab melayani daerah tujuan sesuai keinginan penumpang.
Tarif moda dari dan menuju Kertajati beragam, mulai dari Rp 40.000 sampai Rp 100.000 per penumpang, sesuai jaraknya. Bahkan, penumpang bus Damri rute Bandung-Kertajati dan sebaliknya tidak dikenai biaya selama sebulan.