Arus Pendek Picu Kebakaran Dua Permukiman di Jakarta Timur
Oleh
Aditya Diveranta
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran terjadi di dua kawasan permukiman di Jakarta Timur, Sabtu (6/7/2019) malam. Penyebab dua kasus kebakaran itu dipicu hubungan arus pendek pada sistem kelistrikan.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun, nilai kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.
Dua lokasi kebakaran berada di Jalan Nuri II RT 002 RW 003 Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, dan di Jalan Delima III RT 008 RW 003, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Kota Jakarta Timur, Gatot Sulaiman, mengatakan, kebakaran itu terjadi hampir bersamaan, yaitu sekitar pukul 18.30 WIB dan 19.00 WIB.
Kebakaran yang terjadi di lokasi Jalan Nuri II berasal dari instalasi kelistrikan kulkas milik rumah seorang warga bernama Teddy. Api dari rumah itu kemudian merambat ke rumah Kirom, tetangga Teddy.
"Api hanya membakar sebagian kecil rumah milik Teddy, sedangkan api yang merambat ke rumah tetangga Teddy justru lebih besar. Api di rumah tetangganya itu menghabiskan hampir seluruh bagian ruang tamu," ujar Gatot di Jakarta, Sabtu malam.
Sementara itu, kebakaran yang terjadi di Jalan Delima III, berawal dari percikan api yang merambat ke sebuah pohon. Api dari pohon lalu menyambar rumah dan mobil milik warga bernama Kris (55). Sumber api belum diketahui, namun, ia menduga, percikan api berasal dari instalasi kelistrikan di sekitar pohon.
Gatot menambahkan, kebakaran di Jalan Delima III menyebabkan rumah dan dua mobil milik Kris hangus terbakar. Dua kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 19.30. Dari kedua lokasi, masing-masing diturunkan 13 unit dan 8 unit mobil pemadam kebakaran.
Akibat kebakaran, nilai kerugian yang dialami warga mencapai ratusan juta. Dari lokasi kebakaran di Jalan Nuri II, Gatot menyampaikan, kerugiannya berkisar Rp 210 juta. Sementara itu, di Jalan Delima III, sebuah rumah serta dua mobil yang terbakar nilai kerugiannya mencapai Rp 750 juta.
Indrawati (46), penghuni rumah yang terbakar di Jalan Nuri II, mengatakan, saat itu kondisi rumah sedang sepi karena keluarganya menghadiri resepsi pernikahan kerabat. Hanya ada asisten rumah tangga, adik ipar, serta bayi berumur tujuh bulan di rumah.
"Saat orang rumah mengabari, saya langsung buru-buru jalan ke rumah. Meski sudah bergegas, apinya sudah menjalar ke seluruh ruang tamu," kata Indrawati.
Terkait penyebab kebakaran, Gatot menyampaikan, masalah kelistrikan menjadi faktor pemicu banyak kasus kebakaran di Jakarta. Ia mencontohkan, sepanjang 2018 ada 891 kasus kebakaran yang dipicu korsleting listrik.
Masalah kelistrikan menjadi faktor pemicu banyak kasus kebakaran di Jakarta. Sepanjang 2018 ada 891 kasus kebakaran yang dipicu korsleting listrik.
Selama ini upaya preventif telah dilakukan. Sudin Gulkarmat Kota Jakarta Timur melakukan pemeriksaan berkala terhadap adanya instalasi kelistrikan warga yang sembarangan, misalnya, pemasangan steker atau colokan listrik yang bertumpuk.
"Selama ini, kan, tim dari suku dinas sudah melakukan pemeriksaan berkala ke rumah warga, tetapi masih ada saja kebakaran yang dipicu masalah kelistrikan. Saya berharap warga terus memperhatikan instalasi kelistrikan di rumah sebelum bepergian," ujar Gatot.