Pemerintah pusat menjamin Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang mempercepat akses dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka beroperasi 2020. Sembari menunggu Tol Cisumdawu, pemerintah menggratiskan tiket bus Damri bagi penumpang dari sejumlah daerah menuju Bandara Kertajati.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·4 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS – Pemerintah pusat menjamin pembangunan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan yang bakal mempercepat akses dari Bandung ke Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka, beroperasi 2020. Sembari menunggu Tol Cisumdawu, pemerintah menggratiskan tiket bus Damri bagi penumpang dari sejumlah daerah menuju Bandara Kertajati.
“Presiden (Joko Widodo) konsentrasi sekali dengan Bandara Kertajati. Bahkan, waktu di Manado, ada rapat kecil bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Basuki Hadimuljono). Intinya, Cisumdawu dalam waktu satu tahun ke depan akan selesai,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Bandara Kertajati, Sabtu (6/7/2019).
Turut hadir Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana Banguningsih, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Direktur Utama PT Angkasa Pura II M Awaluddin, dan Direktur PT BIJB M Singgih. Selain menggelar rapat tertutup, Menhub juga berbincang dengan sejumlah penumpang.
Tol sepanjang 60 kilometer itu diyakini dapat memangkas waktu tempuh dari Bandung ke Kertajati menjadi kurang dari sejam. Saat ini, perjalanan melalui Jalan Tol Cikopo-Palimanan dan jalur nontol memakan waktu 2,5-3 jam. Akses calon penumpang asal Bandung dan sekitarnya pun lebih mudah ke Kertajati.
Sebelumnya, terhitung mulai 30 Juni, Kementerian Perhubungan memindahkan rute penerbangan ke 12 kota menuju Denpasar, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Makassar, Padang, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, dan Lombok.
Sesuai izin Kemenhub, maskapai yang beroperasi adalah AirAsia, Citilink, Garuda Indonesia, Lion Air, dan Xpress Air. Rencananya, terdapat 48 frekuensi pergerakan pesawat baik yang mendarat maupun lepas landas dari pukul 06.00 hingga 21.00 setiap hari.
Sembari menunggu Tol Cisumdawu rampung, menurut Budi Karya, pemerintah pusat bakal menggratiskan bus Damri dari Karawang, Bandung, dan Cirebon menuju Bandara Kertajati dan rute sebaliknya selama satu tahun. Satu rute Damri gratis lainnya selanjutnya akan ditentukan oleh Dinas Perhubungan Jabar.
“Penggratisan ini sebagai kompensasi bagi penumpang agar pengeluaran mereka berkurang saat ke Kertajati,” ujar Budi Karya.
Saat ini, Damri melayani trayek Bandung, Cirebon, dan Kuningan menuju Kertajati. Namun, sejak beroperasi 30 Juni, hanya trayek Bandung yang digratiskan selama sebulan. Selama enam hari, Damri mengangkut 4.732 penumpang dari dan menuju Kertajati. Lebih dari 90 persen merupakan penumpang asal Bandung.
Selain Damri, terdapat 11 operator transportasi darat yang melayani calon penumpang Bandara Kertajati. Bekerja sama dengan PT BIJB, operator tersebut juga menerapkan diskon rata-rata 30 persen bagi calon penumpang Kertajati.
Direktur Perhubungan Udara Polana bahkan tengah mengkaji penggunaan taksi helikopter dari Bandung ke Kertajati. “Kalau ada permintaan, kami siapkan,” ucapnya.
Ichwan Cahyadi (58), calon penumpang asal Bandung, mengapresiasi penggratisan bus Damri menuju Kertajati. “Namun, saya berharap Tol Cisumdawu segera beroperasi. Dulu, saya hanya butuh waktu 30 menit untuk ke Bandara Husein,” ujarnya.
Sementara Teng Hock Seng (70), calon penumpang asal Purwakarta, memilih memanfaatkan Bandara Kertajati dibandingkan Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. “Kalau ke Cengkareng, pening. Perjalanan bisa tiga jam bahkan lima jam. Kalau ke Kertajati hanya 1,5 jam,” ujarnya.
Dirjen Hubdar Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya akan menyiapkan moda transportasi darat dari Jawa Tengah bagian barat, seperti Tegal, Brebes, dan Pemalang menuju Bandara Kertajati. Alasannya, pengguna Kertajati juga berasal dari daerah tersebut.
M Awaluddin, Dirut PT AP II, mengatakan, hari pertama pemindahan rute ke Kertajati, Minggu (30/6), terdapat 5 penerbangan dengan 526 penumpang. “Pada Jumat (5/7), penumpang mencapai 4.109 dengan 30 penerbangan. Ini bagus,” ujarnya.
PT AP II mencatat, selama enam hari melayani penerbangan, sebanyak 19.386 penumpang menggunakan Bandara Kertajati dengan 161 frekuensi penerbangan. Tingkat keterisian penumpang dalam rentang waktu itu rata-rata 64 persen. Selama itu pula, tercatat 30 jumlah penerbangan yang batal berangkat.
Meski demikian, menurut Budi Karya, Kertajati memiliki potensi besar untuk berkembang karena akan berdampingan dengan keberadaan Pelabuhan Patimban di Subang dan pembangunan kawasan Cirebon. Patimban ditargetkan beroperasi Mei tahun depan. Kapasitasnya sama dengan Pelabuhan Tanjung Priok yang melayani ekspor.
Pihaknya juga meminta Pemprov Jabar untuk menggaet wisatawan dengan mengoptimalkan Bandara Kertajati. “Kami sudah menganggarkan Rp 500 juta untuk promosi Kertajati. Kami juga meminta kepala daerah di Jabar dan di Jateng bagian barat untuk memaksimalkan Kertajati,” ujar Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ullum.