Peringatan Hari Keluarga Nasional XXVI menegaskan pentingnya peran keluarga, termasuk dalam menerapkan Pancasila, dasar berbangsa.
BANJARBARU, KOMPAS —Di tengah kemajuan zaman dan teknologi yang sangat cepat dan terbuka, fungsi keluarga kian vital dan menentukan. Interaksi yang baik di dalam keluarga menentukan karakter, termasuk nilai-nilai Pancasila, ideologi dasar berbangsa.
Saking pentingnya, kualitas interaksi dalam keluarga dan masyarakat penting diwujudkan dan dijaga. ”Keluarga berperan penting membangun budi pekerti, etika, norma dalam bermasyarakat, serta memperteguh Pancasila dalam hidup berbangsa dan bernegara,” kata Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XXVI di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (6/7/2019).
Setiap keluarga Indonesia diharapkan memahami bahwa Indonesia adalah bangsa besar dan beragam, terdiri dari 714 suku bangsa, 1.100 bahasa daerah, dan lebih dari 17.000 pulau. Oleh karena itu, kata Puan, keluarga hendaknya jadi tempat membangun sikap menghargai perbedaan dan mengedepankan rasa persatuan sebagai sebuah keluarga besar Indonesia.
Tema sentral Harganas tahun ini adalah ”Hari Keluarga, Hari Kita Semua”. Maknanya, seluruh warga Indonesia bersama-sama menyadari pentingnya menghidupkan kembali kesadaran kolektif akan arti penting keluarga dalam tatanan hidup sosial.
Tahun ini, slogan Harganas adalah ”Cinta Keluarga, Cinta Terencana”. ”Ini mengandung makna sebelum membangun keluarga harus dimulai perencanaan yang baik agar tercipta keluarga kecil bahagia dan sejahtera,” kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo yang juga mantan Bupati Kulon Progo.
Generasi berkualitas
Beberapa tahun terakhir, BKKBN giat mengampanyekan pentingnya merencanakan pernikahan atau berkeluarga. Hanya dengan perencanaan yang baik akan dihasilkan generasi baru yang berkualitas.
Tema dan slogan Harganas tahun ini juga terkait kampanye generasi berkualitas tersebut. Itu menjadi penting di tengah persaingan bangsa yang kian kompetitif, yang mensyaratkat adanya generasi yang unggul dalam banyak hal.
Melalui program pembangunan keluarga, kata Hasto, setiap keluarga di Indonesia diharapkan meningkat kesejahteraan dan taraf hidup keluarganya. Program pembinaan ketahanan keluarga dan pemberdayaan ekonomi pun menjadi sangat menentukan.
”Pada akhirnya akan terbentuk generasi emas bangsa Indonesia berkualitas, berkompeten, dan berkarakter,” kata dokter spesialis kebidanan dan kandungan itu.
Pada puncak peringatan Harganas XXVI, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang didampingi Menteri Kesehatan Nila F Moeloek menyematkan penghargaan tanda penghormatan Satya Lencana Pembangunan, Satya Lencana Wira Karya, dan Manggala Karya Kencana kepada 42 kepala daerah. (JUM)