Pemerintah gencar mempromosikan 10 daerah wisata di Indonesia, selain Bali. Promosi itu diharapkan meningkatkan minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung.
Daerah wisata yang dipromosikan itu adalah Danau Toba (Sumatera Utara), Pantai Tanjung Kelayang (Bangka Belitung), Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Borobudur (Jawa Tengah), Bromo (Jawa Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Wakatobi (Sulawesi Tenggara), dan Morotai (Maluku Utara).
Daerah tujuan wisata itu disebut sebagai "Bali Baru". Selama ini, mesti diakui, Bali masih jadi tujuan wisata favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun asing.
Seorang pelaku wisata di Bali, akhir pekan lalu, mengakui, wisatawan datang bergelombang. Pada akhir tahun, wisatawan domestik datang melewatkan pergantian tahun di pulau dewata. Adapun pada pertengahan tahun, turis dari Eropa berwisata ke berbagai wilayah di Bali. Turis dari negara lain, seperti India, punya waktu-waktu favorit. Begitu juga dengan turis Amerika Serikat dan negara lain.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, pada Januari-Mei 2019, Indonesia menerima 6,37 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Dari jumlah itu, sebanyak 2,291 juta wisman di antaranya masuk melalui pintu Bandara Ngurah Rai, Bali. Wisman yang masuk melalui Bandara Ngurah Rai ini merupakan yang terbanyak daripada pintu masuk lain.
Dari sisi asal negara, turis asal Malaysia paling banyak datang ke Indonesia pada lima bulan pertama di tahun ini, yakni 1,304 juta orang. Adapun turis dari ASEAN sebanyak 2,556 juta kunjungan.
Tahun ini, pemerintah menargetkan kedatangan 20 juta wisman. Sementara, devisa dari pariwisata yang dibidik sebesar 17,6 miliar dollar AS.
Devisa diperoleh dari belanja wisman di Indonesia. Di dalam Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), angka yang dihitung bukan hanya jasa perjalanan wisman di Indonesia, namun juga jasa perjalanan wisatawan nusantara saat bepergian ke luar negeri. Berdasarkan data Bank Indonesia, jasa perjalanan di NPI pada Januari-Maret 2019 surplus 1,365 miliar dollar AS. Surplus diperoleh dari jasa perjalanan wisman di Indonesia sebesar 3,404 miliar dollar AS dikurangi jasa perjalanan wisatawan nusantara yang bepergian ke luar negeri sebesar 2,039 miliar dollar AS.
Jasa perjalanan yang surplus ini berpotensi ditingkatkan. Caranya, dengan menarik semakin banyak wisman datang ke Indonesia dan membelanjakan uang mereka di Indonesia.
Sebagai tujuan wisata populer di Indonesia, bahkan di dunia, Bali didatangi beragam wisatawan. Ada wisatawan yang gemar berpetualang, sehingga mendatangi daerah wisata yang menawarkan hutan, sungai, laut, atau gunung. Ada juga wisatawan yang gemar mencari suasana baru, sehingga lebih suka mendatangi tempat makan baru, bersantai di kafe tepi pantai, atau menyusuri deretan pertokoan kecil yang menawarkan karya kreatif masyarakat Bali.
Wisatawan juga tak kesulitan datang ke Bali, karena ada berbagai pilihan penerbangan domestik dan internasional.
Tujuan wisata baru yang hendak dikembangkan Indonesia mestinya juga mempertimbangkan kemudahan bagi wisatawan. Tanpa kemudahan akses, wisatawan akan kesulitan datang. Selain itu, mesti dipastikan, wisata seperti apa yang akan ditawarkan. (Dewi Indriastuti)