Gandeng Sejumlah Lembaga, UI Cari Rektor Nonkonvensional
Dalam proses pemilihan rektor baru, Universitas Indonesia akan menggandeng sejumlah lembaga untuk menghasilkan pilihan terbaik. Rektor terpilih diharapkan mampu membawa UI naik kelas ke level internasional.
Oleh
FAJAR RAMADHAN
·3 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Dalam proses pemilihan rektor baru, Universitas Indonesia akan menggandeng sejumlah lembaga untuk menghasilkan pilihan terbaik. Rektor terpilih diharapkan mampu membawa UI naik kelas ke level internasional.
Pendaftaran calon rektor UI resmi dibuka mulai Rabu (10/7/2019) hingga 2 Agustus 2019. Sebelum ditetapkan pada 25 September 2019, setidaknya ada tiga proses penyaringan yang akan dilakukan dari 20 besar hingga tiga besar.
Sekretaris Panitia Penjaringan dan Penyaringan Calon Rektor UI (P3CR-UI) Periode 2019-2024 Donny Gahral Adian mengatakan, proses penyaringan akan dilakukan seketat-ketatnya. Dalam hal ini, UI akan melibatkan sejumlah lembaga terkait untuk memastikan profesionalisme rektor terpilih.
”Kita akan bekerja dengan lembaga-lembaga terbaik negara yang punya kompetensi untuk mendapatkan rektor nonkonvensional dan berintegritas,” katanya dalam Konferensi Pers Pemilihan Rektor UI di Depok, Jawa Barat, Rabu.
Sejumlah lembaga yang digandeng UI misalnya Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk memastikan nasionalisme dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk audit keuangan para calon. Selain itu, untuk menilai aspek kejiwaan, UI akan menggandeng Lembaga Psikologi Terapan UI.
Adapun tim P3CR-UI sudah disumpah dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak menduduki jabatan struktural di lingkungan UI selama 5 tahun ke depan. Saat ini, mereka fokus melakukan sistem jemput bola untuk menjaring calon rektor sebanyak-banyaknya.
”Tidak akan ada pintu belakang. Kami semua bekerja profesional, menggunakan lembaga profesional untuk mendapatkan rektor profesional,” kata Donny.
Ketua P3CR-UI Periode 2019-2024 Yoki Yulizar mengatakan, setelah menjaring calon sebanyak-banyaknya, mereka akan disaring menjadi 20 orang. Kemudian mereka akan disaring kembali oleh Panitia Khusus Pemilihan Rektor (Pansus Pilrek) UI menjadi tujuh orang. Para calon tersebut akan melakukan presentasi di depan para pakar sebelum dikerucutkan menjadi menjadi tiga orang.
”Sebelum menyeleksi calon rektor, kami sudah lebih dulu diseleksi. Jadi, kami akan bekerja seoptimal mungkin,” katanya.
Visi misi luas
Ketua Majelis Wali Amanat UI Saleh Husin berharap rektor terpilih memiliki visi misi yang luas sehingga bisa membawa UI menduduki peringkat ke-5 besar di ASEAN. Selain itu, rektor diharapkan bisa berkolaborasi dengan dunia industri untuk pengembangan riset.
”Riset terapan pastinya. Dunia usaha kebutuhannya apa, bisa berkoordinasi dengan UI sehingga bisa mengembangkan riset yang sudah tertuju,” katanya.
Dalam peringkat dunia tahun ini, peringkat UI turun dari ke-292 menjadi ke-296. Menurut Saleh, rektor terpilih dan semua jajarannya memiliki tanggung jawab untuk setidaknya menembus peringkat ke-200 besar dunia.
Ketua Panitia Khusus Pemilihan Rektor Wiku Adisasmito menambahkan, UI ke depan harus berkontribusi pada pembangunan nasional. Selain mengejar peringkat internasional sebagai pembuktian kualitas, UI juga akan turut memajukan ekonomi dalam negeri melalui berbagai bidang yang dimiliki.