Peneliti Lacak Pertemuan Austronesia dan Toala
Peneliti Balai Arkeologi Sulawesi Selatan melakukan ekskavasi untuk melacak dugaan pertemuan antara penutur Austronesia dan kelompok lokal Toala yang menghuni ceruk serta goa di kawasan Maros dan sekitarnya ribuan tahun lampau. Penelitian pada sejumlah lapisan tanah mengarah ke dugaan itu, termasuk ditemukannya artefak maros point yang terbuat dari kerang yang digosok. Hasil penelitian nantinya kian mempertegas bahwa Indonesia dibangun dengan akulturasi budaya dan keberagaman.
MAKASSAR, KOMPAS — Peneliti Balai Arkeologi Sulawesi Selatan melakukan ekskavasi untuk melacak dugaan pertemuan antara penutur Austronesia dan kelompok lokal Toala yang menghuni ceruk serta goa di kawasan Maros dan sekitarnya ribuan tahun lampau. Penelitian pada sejumlah lapisan tanah mengarah ke dugaan itu, termasuk ditemukannya artefak maros point yang terbuat dari kerang yang digosok. Hasil penelitian nantinya kian mempertegas bahwa Indonesia dibangun dengan akulturasi budaya dan keberagaman.
Ekskavasi dimulai Selasa (9/7/2019) di Kecamatan Mallawa, Maros. Ekskavasi fokus pada ceruk yang dulu adalah permukiman manusia purba. Penelitian ini melibatkan pula arkeolog dari Universitas Hasanuddin. Kemarin, ditemukan batu yang diduga akan dibuat mata panah atau maros point.