JAKARTA, KOMPAS - Laga sengit antara Persija Jakarta dan Persib Bandung bakal kembali tersaji di Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk pertama kalinya sejak tahun 2014. Dalam laga lanjutan Shopee Liga 1 2019 yang berlangsung Rabu (10/7/2019) pukul 15.30 WIB itu, kedua tim akan berusaha menjaga gengsi sekaligus mengumpulkan poin untuk bangkit dari papan bawah klasemen sementara.
Persija maupun Persib sama-sama mengawali musim ini dengan susah payah dan baru menikmati satu kemenangan. Persija sudah berlaga sebanyak lima kali dan baru menang atas PSS Sleman, 1-0, pekan lalu. Sementara Persib sudah berlaga sebanyak enam kali dan baru menang atas Persipura Jayapura, 3-0, pada laga perdana, pertengahan Mei lalu.
Kedua tim dengan sejarah rivalitas tinggi itu pun masih terdampar di papan bawah klasemen sementara. Persib berada di posisi ke-13 dengan enam poin, sedangkan Persija berada di posisi ke-14 dengan lima poin. Tugas mereka untuk menggapai papan atas masih berat karena Bali United kini sudah berada di puncak klasemen sementara dengan 16 poin, disusul PS Tira Persikabo dengan 15 poin dan Madura United dengan 13 poin.
Kondisi inilah yang membuat duel antara Persija dan Persib bakal bertambah panas. Masing-masing tim tidak mau lagi kehilangan poin dan bakal mengerahkan seluruh kemampuan mereka. Meski demikian, keuntungan besar berada di kubu Persija yang menjadi tuan rumah. Laga itu pun tidak akan dihadiri para suporter Persib demi menjaga keamanan.
“Persiapan kami sudah sangat baik. Sebagai tuan rumah, kami akan tampil habis-habisan,” ujar Pelatih Persija Julio Banuelos, Selasa (9/7/2019) di Jakarta. Jadwal yang padat karena tim “Macan Kemayoran” itu masih bertarung di ajang Piala Indonesia, juga bukan menjadi masalah. Mereka baru saja menghadapi Borneo pada laga kedua semifinal Piala Indonesia, Sabtu (6/7/2019) dan masih harus menjalani laga final pada 21 dan 28 Juli mendatang melawan PSM Makassar.
Meski demikian, Persija tidak bisa diperkuat beberapa pemain kunci yang masih mengalami cedera seperti Andritany Ardhiyasa, Rezaldi Hehanusa, Steven Paulle, dan Ramdani Lestaluhu. Sementara Sandi Sute juga tidak bisa tampil karena menjalani sanksi akumulasi kartu kuning.
Julio juga belum berani memaksa gelandang serangnya, Bruno Matos, untuk tampil penuh. Dalam dua laga terakhir, pelatih asal Spanyol itu selalu menarik Matos pada babak kedua. “Matos adalah pemain penting. Ia masih dalam masa pemulihan cedera sehingga saya tidak bisa memaksa,” ujarnya.
Tantangan besar
Laga di GBK nanti otomatis memberikan tantangan besar kepada pelatih kedua tim yang terbilang masih baru. Julio baru mulai melatih Macan Kemayoran pada awal Juni setelah menggantikan pelatih yang lama, Ivan Kolev. Praktis Julio baru menjalani empat laga (dua laga Liga 1 dan dua laga Piala Indonesia) sebelum menghadapi Persib.
Adapun Pelatih Persib Bandung Robert Alberts sedikit lebih lama mengenali dan memahami skuad “Maung Bandung”. Mantan pelatih PSM Makassar itu bergabung ke Persib sejak awal Mei lalu dan sudah merasakan lebih banyak laga. “Setelah dua bulan bergabung, saya sekarang mengenal Persib dengan lebih baik,” ujarnya.
Sama seperti Julio, ia bertekad menampilkan permainan terbaik timnya. Kekalahan telak 0-4 dari Persebaya Surabaya pada laga terakhir justru semakin melecut motivasi Persib untuk tampil lebih baik pada laga-laga kandang. Ia juga menyadari bahwa Persija merupakan tim juara bertahan dan bakal sulit ditaklukkan. Apalagi lawannya itu akan menjadi tuan rumah.
Berkaca dari kekalahan dari Persebaya, Robert mengaku sudah memperbaiki lini pertahanan. “Saya berharap laga bisa berjalan ketat agar orang-orang bisa menikmati sepak bola,” ujarnya.
Bagi kapten Persib, Supardi Nasir, laga kontra Persija di GBK merupakan laga yang juga ia nikmati. “Lawan Persija mau di mana saja tidak ada pengaruhnya. Namun, ada gairah lebih di GBK. Bermain di GBK sudah seperti bermain untuk tim nasional,” ujarnya.
Supardi termasuk pemain Persib yang merasakan laga kontra Persija terakhir di GBK pada tahun 2014 ketika kedua tim bermain imbang 0-0. Sejak saat itu, duel kedua tim itu tidak bisa berlangsung di GBK karena alasan izin maupun kondisi GBK yang sedang direnovasi.
Masalah keamanan menjadi perhatian utama karena kerap terjadi kekerasan antarsuporter ketika kedua tim ini bertemu sehingga izin keamanan menjadi sangat penting. Haringga Sirla (23) diharapkan menjadi korban terakhir kekerasan antarsuporter ketika Persib menjamu Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada September 2018. “Bobotoh (suporter Persib) selalu ada di hati. Tidak usah datang (ke GBK), doakan saja semua pemain agar menang,” pesan Supardi.