Polres Tegal meluncurkan aplikasi sistem laporan cepat dan terintegrasi atau SIPOCI. Aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan warga untuk melaporkan mulai dari tindak kejahatan, kecelakaan lalu lintas, hingga bencana alam.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Hari Bhayangkara Ke-73 dijadikan sebagai momentum oleh Kepolisian Resor Tegal untuk meluncurkan aplikasi sistem laporan cepat dan terintegrasi atau SIPOCI. Aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, untuk melaporkan mulai dari tindak kejahatan, kecelakaan lalu lintas, hingga bencana alam.
Kepala Kepolisian Resor Tegal Ajun Komisaris Besar Dwi Agus Prianto, Rabu (10/7/2019), mengatakan, aplikasi pengiriman pesan darurat itu dibuat sebagai salah satu bentuk peningkatan pelayanan publik berbasis teknologi. Masyarakat bisa mengunduh dan mendaftar sebagai anggota pelapor aplikasi SIPOCI. Nama SIPOCI dipilih karena dekat dengan budaya minum teh poci yang terkenal di Kabupaten Tegal.
Selain untuk melaporkan kejadian, seperti tindak kejahatan, kecelakaan lalu lintas, dan bencana alam, aplikasi SIPOCI juga dilengkapi fitur tombol panik SOS. Jika tombol panik SOS ditekan, aplikasi tersebut secara otomatis akan mengirimkan pesan darurat kepada petugas di Galawi Traffic Management & Command Center (GTMCC) yang berjaga selama 24 jam per hari.
Pesan yang terkirim berisi informasi terkait dengan lokasi pelapor saat menekan tombol serta profil pelapor. ”Nanti para petugas di GTMCC akan menginformasikan kepada petugas patroli yang terdekat dengan lokasi pelapor. Setelah mendapatkan lokasi pelapor, petugas akan mendatanginya dan melakukan tindakan cepat tanggap,” ujar Agus.
Agus menambahkan, aplikasi ini sudah diuji coba beberapa kali. Pada saat uji coba, ada kendala yang ditemui, seperti masalah jaringan listrik dan jaringan internet. Untuk mengatasi kendala ini, pihak Polres Tegal akan terus melakukan penyempurnaan.
Sementara itu, di Semarang, upacara peringatan Hari Bhayangkara Ke-73 berlangsung meriah. Setelah upacara dilaksanakan, peserta upacara dan masyarakat sekitar disuguhi atraksi-atraksi menarik yang dibalut dalam acara pawai budaya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat membacakan amanat Presiden Joko Widodo pada Hari Bhayangkara mengingatkan anggota Polri untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia guna menghadapi berbagai tantangan tugas yang semakin kompleks.
Ganjar menyebutkan, tantangan Polri ke depan akan semakin kompleks karena terorisme dan radikalisme masih menjadi potensi ancaman bagi stabilitas keamanan dalam negeri. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi juga mendorong semakin besar dan beragamnya potensi kejahatan di ruang siber, seperti penyebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang bisa mengancam kerukunan, persatuan, dan kesatuan bangsa.
”Berbagai kejahatan lintas negara, seperti peredaran narkotika dan perdagangan manusia, terus memerlukan penanganan secara profesional. Kejahatan terhadap kekayaan negara, seperti tindak pidana korupsi, penangkapan ikan ilegal, pertambangan ilegal, dan pembalakan liar, juga harus diberantas demi melindungi kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara,” ujar Ganjar.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jendral Rycko Amelza Dahniel meminta kepada masyarakat Jateng untuk terus memberikan kritik dan saran yang membangun bagi Polda Jateng. Hal itu agar Polda Jateng bisa terus memperbaiki diri dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Wiwid (30), warga yang hadir dalam upacara peringatan Hari Bhayangkara di Semarang, mengatakan, sejauh ini kinerja kepolisian sudah baik. Wiwid berharap kepolisian bisa terus meningkatkan kinerjanya.
”Kinerja polisi sudah cukup baik, tetapi perlu ditingkatkan. Semoga ke depan kasus-kasus kejahatan bisa ditumpas dan kasus yang belum diselesaikan bisa segera dituntaskan sehingga masyarakat bisa hidup dengan aman, damai, dan tenteram,” tutur Wiwid.