JAKARTA, KOMPAS Pemerintah pusat berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan melahirkan zona-zona ekonomi baru. Oleh karena itu, pemerintah mendorong percepatan pembangunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama kawasan industri dan wisata.
Pemerintah menggelar rapat terbatas membahas percepatan pembangunan Jateng dan Jatim di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/7/2019). Dalam pengantar rapat terbatas, Presiden Joko Widodo yang memimpin bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan percepatan pembangunan di daerah benar-benar riil dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Rapat terbatas dihadiri antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofjan A Djalil.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai rapat terbatas mengatakan, tiga zona yang menjadi fokus adalah kawasan industri Kendal, kawasan wisata Borobudur, dan kawasan industri Brebes. Mempercepat pengembangan ketiga zona itu diperlukan kemudahan dan insentif. Rata-rata yang diminta perusahaan adalah tax holiday yang harus cepat dieksekusi. Kedua mengenai izin diperlukan juga jangan bertele-tele.
Kebijakan tata ruang dan akuisisi tanah, menurut Ganjar, masih menjadi salah satu yang menghambat investasi. Selain itu, deregulasi dan debirokratisasi serta penyesuaian regulasi diusulkan untuk mempercepat realisasi pembangunan ketiga zona itu. Salah satu aturan yang perlu disesuaikan adalah perpres terkait strategi pembangunan yang melibatkan dua provinsi, serta perpres tentang kawasan pantai utara Jawa.
Mendorong konektivitas
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya akan mendorong konektivitas Gerbangkertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Pengembangan kawasan BTS (Bromo, Tengger, Semeru) dan dukungan untuk pembangunan kilang minyak di Tuban oleh PT Pertamina dan Rosneft Oil Company, perusahaan migas Rusia.
Gerbangkertasusila dinilai penting karena akan menguatkan kawasan industri di sekitar wilayah ini. Untuk itu, jalur kereta komuter dan kekerapannya akan ditambah. Selain itu, bisa juga disiapkan O-Bahn Busway. Untuk wilayah BTS yang sudah masuk proyek strategis nasional, diharapkan ada percepatan pembangunan fasilitas pendukung. Sebab, kawasan ini memberi pengaruh berlipat ganda ke wilayah lain.
Beberapa pendukung itu antara lain jalur cable car untuk wisatawan yang ingin menikmati matahari terbit di Bromo dan pengembangan pelabuhan di Probolinggo. Pelabuhan ini akan menghubungkan kawasan Probolinggo dengan Pelabuhan Kalianget di Sumenep.
Adapun pembangunan kilang minyak di Tuban diharapkan segera terealisasi. Bahkan, persiapan untuk tenaga kerja terampil proyek itu juga dilakukan sejak Maret 2019. (INA)