Kehadiran teknologi digital dapat membuat pengurus dan anggota melaksanakan kegiatan koperasi melalui aplikasi pada telepon seluler atau ponsel pintar. Pertemuan fisik diminimalkan demi meningkatkan efisiensi.
Salah satu usaha rintisan yang bergerak dalam digitalisasi koperasi yaitu PT Sistim Digital Transaksi Indonesia dengan aplikasi ponsel bernama coopRASI. ”Kami melakukan riset dan pengembangannya sejak dua tahun lalu dan meluncurkan aplikasi ini pada April 2019. Terdapat enam koperasi yang menjadi klien kami,” kata Head of Solution PT Sistim Digital Transaksi Indonesia Aria Aolia Rachman saat ditemui di Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (11/7/2019).
Ada dua macam aplikasi coopRASI, yaitu untuk pengelola dan anggota koperasi. Pada prinsipnya, aplikasi ini mengintegrasikan pengelolaan basis data (database) koperasi.
Bagi pengelola, coopRASI menyediakan fitur administratif yang mendigitalisasi pembukuan simpanan anggota. Untuk koperasi yang memiliki usaha, coopRASI juga memfasilitasi pengelola untuk mencatatkan transaksi ataupun arus barang (dan jasa) yang keluar-masuk.
Sementara itu, bagi anggota koperasi, tampilan aplikasi coopRASI menyerupai aplikasi ponsel perbankan (e-banking). Anggota dapat melihat catatan riwayat simpan-pinjam pribadi, bahkan bisa transfer simpanan secara langsung ke anggota lainnya yang membutuhkan pinjaman dalam satu koperasi yang sama.
Dengan semangat yang sama, PT Indonesia Payment Incorporated juga bergerak dalam digitalisasi koperasi melalui aplikasi ponsel bernama CUSO mobile. ”Kegiatan masyarakat saat ini melibatkan ponsel. Oleh karena itu, kegiatan koperasi mesti berada di ponsel,” kata CEO PT Indonesia Payment Incorporated Hery Iskandar, Kamis.
Berdasarkan data yang dihimpun PT Indonesia Payment Incorporated, sebanyak 55 persen masyarakat Indonesia mengecek ponsel 15 menit sekali. Data ini menunjukkan, kegiatan koperasi dapat ikut mendapatkan perhatian jika berada dalam ponsel.
Aplikasi CUSO mobile memiliki fitur seperti teknologi finansial pinjam-meminjam. Anggota koperasi dapat mengajukan pinjaman melalui ponsel sesuai kebutuhan.
Ke depannya, Hery berencana aplikasi CUSO mobile dapat membuat anggota koperasi menarik tunai pinjamannya lintaskoperasi di sejumlah wilayah. Prinsipnya seperti tarik tunai antarperbankan melalui mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
Selain itu, Hery menargetkan CUSO mobile dapat menjadi pasar dalam jaringan (daring) atau marketplace yang memfasilitasi koperasi-koperasi se-Indonesia. Fitur pasar daring ini akan memungkinkan setiap koperasi dapat saling menjual barang yang menjadi usahanya lintas wilayah.
CUSO mobile diluncurkan pertama kali pada awal 2019. Hingga saat ini, terdapat 60 koperasi yang bergabung dalam ekosistem CUSO mobile.