JAKARTA, KOMPAS — Seiring dengan perkembangan teknologi digital, penggemar olahraga lari dapat menggunakan gawainya untuk mengatur porsi latihan maupun dapat menghindari pingsan saat lari maraton. Salah satunya, pelari dapat menggunakan jam tangan pintar.
Ahli gawai dan pegiat lari Ridwan Idham mengatakan, penggunaan jam tangan pintar dapat menurunkan risiko cedera saat lari maraton. “Kita dapat menggunakan gawai seperti jam tangan pintar untuk mengukur kemampuan kita,” ujar Ridwan pada acara bincang-bincang dalam rangkaian kegiatan Highlands Half Marathon di Jakarta, Kamis (11/7/2019) dengan tema Maksimalkan Performa Lari dengan Gadget Anda.
Menurut Ridwan, banyak pelari pemula yang tidak sadar dengan kondisi tubuhnya sehingga mereka pingsan saat berlari. Jam tangan pintar dapat membantu pelari untuk memonitor batas tertinggi detak jantungnya.
Jam tangan pintar akan bergetar untuk memberitahu apabila sudah melebihi batas detak jantung ketika sedang berlari. Pengguna jam pintar dapat mengatur batas detak jantung sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Selain untuk mengatur batas detak jantung, jam tangan pintar dapat digunakan untuk mengatur jadwal latihan. Cara tersebut dapat membuat kita melakukan latihan lari secara konsisten.
Selain untuk mengatur batas detak jantung, jam tangan pintar dapat digunakan untuk mengatur jadwal latihan
Pegiat lari Adrian Chaniago menambahkan, jam tangan pintar juga dapat digunakan untuk melihat latihan lari terbaik kita. Catatan tersebut dapat digunakan untuk latihan selanjutnya.
“Gawai tidak hanya untuk melihat kecepatan atau untuk bergaya saja, tetapi dapat digunakan untuk melihat kondisi tubuh kita,” ujar Adrian. Pelari juga dapat menggunakan gawai lainnya untuk melihat volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh manusia atau VO2max.
Selain itu, pelari juga dapat menggunakan beberapa aplikasi di telepon pintar untuk berlatih.
Wartawan Kompas yang juga pegiat lari Agus Hermawan mengatakan, di beberapa gawai juga terdapat berbagai menu yang dapat diatur saat melakukan latihan maupun ketika mengikuti perlombaan. Pelari dapat mengatur gawai yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh masing-masing.
Highlands Half Marathon
Sebanyak 3.000 pelari akan terlibat dalam Highlands Half Marathon yang akan dilaksanakan di Taman Budaya, Sentul City, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (29/9/2019). Mereka akan berlari sejauh 21 kilometer.
Pelari akan melintasi kawasan kota yang memiliki keindahan alam dan kesejukan udara. Keistimewaan lomba lari ini, antara lain pelari akan mendapatkan potongan waktu pada kategori Half Marathon lebih panjang daripada umumnya.
“Kami menyiapkan potongan waktu hingga 4 jam untuk memberikan kesempatan kepada pelari menikmati rute secara maksimal,” kata Advisor Highlands Half Marathon Jimmy Tjahjanto.
Kategori juara dan pemenang pada klasifikasi master dibagi menjadi dua kategori yakni usia 41 sampai dengan 50 tahun dan 51 hingga 60 tahun. Selain itu, para juara dan pemenang ditetapkan hingga urutan kelima.
Total hadiah yang disediakan mencapai 150 juta. Dengan demikian, diharapkan ajang lomba ini akan mengakomodir para pelari, terutama pelari master atau mereka yang berusia di atas 40 tahun.
Keistimewaan lainnya, pelari akan menjumpai sejumlah kejutan di sepanjang rute. “Kami bangga mempersembahkan lomba lari yang dieksekusi dengan standar bagus, sehingga akan menambah alternatif lomba lari skala internasional, di antara sekian banyak lomba yang sudah ada,” ujar Head of Committee Highlands Half Marathon Aida Ristany.
Pendaftaran kegiatan ini telah dibuka sejak 8 Mei 2019. Peserta dapat melakukan registrasi dengan mengakses website resmi highlandshalfmarathon.com.