JAKARTA, KOMPAS - Sinyal dari Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, untuk memangkas suku bunga, mendorong investor portofolio membeli aset-aset berisiko. Hal ini mendorong bursa saham regional Asia, termasuk Indonesia menghijau.
Pada perdagangan Kamis (11/7/2019), Indeks HargaSaham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 6,38 poin atau 0,1 persen ke level 6.417,07. Sepanjang hari, investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 866,52 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 499.238 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 19,17 miliar lembar saham atau senilai Rp 9,32 triliun.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan, pernyataan The Fed yang melunak terkait kebijakan suku bungamemberikan tingkat kepercayaan yang tinggi bagi para pelaku pasar untuk berinvestasi di aset-aset berisiko dalam pasar modal.
“Investor melihat ini sebagai sinyal yang jelas bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan berikutnya 30-31 Juli,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Nafan, para pelaku pasar global mengapresiasi adanya agenda pertemuan bilateral mendatang antara AS dengan China dalam rangka negosiasi perdagangan kedua negara tersebut.
Dilansir dari Reuters, Gubernur The Fed Jerome Powell memberikan sinyal terkait kemungkinan penurunan suku bunga lebih besar pada bulan ini. Dia memaparkan ketidakpastian atas sengketa dagang dan pertumbuhan global tengah terjadi saat ini mendorong perlunya pelonggaran moneter.
Setelah menaikkan suku bunga hingga sembilan kali sejak 2015 hingga Desember 2018, The Fed membuka pintu bagi penurunan suku bunga di tengah tanda-tanda perlambatan ekonomi AS. Saat ini suku bunga The Fed berada di kisaran 2,25 persen - 2,5 persen.
“Memasuki bulan Juni 2019, tampak bahwa ketidakpastian seputar ketegangan perdagangan dan kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global terus membebani prospek ekonomi AS,” ujar Powell.
Selain IHSG, indeks bursa saham di regional Asia lain turut menguat di antaranya Indeks Nikkei Japang menguat 0,51 persen ke level 21.643,53, Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat 0,81 persen ke 28.431,8, dan Indeks Straits Times di Singapura menguat 0,37 persen ke posisi 3.352,93.
Head of Research PT Samuel Sekuritas Suria Dharma menilai bahwa kinerja pasar modal domestik pada paruh kedua tahun ini akan tetap bergairah. Pasalnya, aliran modal masuk asing diperkirakan terus berlanjut bila pemangkasan suku bunga The Fed benar-benar terjadi
“Apabila The Fed menurunkan suku bunga, pastinya BI pun akan menurunkan suku bunga dan ini sentimen positif bagi perekonomian indonesia,” kata dia.
Rencana pemangkasan bunga The Fed berpeluang akan memberikan sentimen ke pasar saham. Saat ini, pelaku pasar masih menanti pidato Gubernur The Fed Jerome Powell untuk melihat prospek kebijakan moneter AS ke depannya.
Suria menuturkan, meski pelaku pasar tetap memperhitungkan langkah pemangkasan suku bunga oleh The Fed dalam pertemuan kebijakannya akhir bulan ini, laporan upah yang dirilis pekan lalu mengisyaratkan bahwa ekonomi AS masih berada di jalur yang tepat.
Dikutip dari Reuters, data Departemen Tenaga Kerja AS mencatat lapangan kerja di sektor non-pertanian meningkat 224.000 pekerjaan pada bulan Juni 2019. Peningkatan terjadi akibat lonjakan perekrutan pegawai pemerintah. (REUTERS)
Editor:
khaerudin
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.