Jemaah calon haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, mulai diberangkatkan ke tanah suci, Jumat (12/7/2019). Pemberangkatan dilepas oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Sebanyak 8.531 jemaah haji diberangkatkan dari Embarkasi Medan hingga 5 Agustus dalam 22 kelompok terbang.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Jemaah calon haji Embarkasi Medan, Sumatera Utara, mulai diberangkatkan Jumat (12/7/2019). Sebanyak 8.531 jemaah haji akan diberangkatkan hingga 5 Agustus dalam 22 kelompok terbang. Kelompok terbang pertama diberangkatkan dari Asrama Haji Medan dengan penuh haru.
Jemaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Medan dilepas oleh Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dari Asrama Haji. Turut hadir Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara Iwan Zulhami, dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi.
“Bapak dan ibu calon jemaah haji semoga kembali ke Tanah Air dengan sehat walafiat dan meraih haji yang mabrur. Doakan Sumatera Utara supaya semakin maju dan bermartabat,” kata Edy.
Edy menandai pelepasan calon jemaah haji dengan mengantarkan jemaah tertua pada kelompok terbang satu yakni Jaliyah D Usman (98). Edy mendorong Jaliyah yang ada di kursi roda hingga naik ke atas bus di Asrama Haji.
Iwan mengatakan, pada kloter pertama, mereka memberangkatkan 388 calon jemaah haji asal Kota Medan dengan didampingi lima petugas. Petugas pun telah melakukan pemeriksaan kesehatan, administrasi, dan biometrik di Asrama Haji Medan.
Edy menandai pelepasan calon jemaah haji dengan mengantarkan jemaah tertua pada kelompok terbang satu yakni Jaliyah D Usman (98).
Seluruh calon jemaah dinyatakan dapat berangkat mengikuti ibadah haji. “Ada beberapa yang sakit ringan. Setelah diperiksa dokter dinyatakan masih dapat berangkat melaksanakan ibadah haji,” katanya.
Jemaah terbang dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang dengan pesawat Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 3101 pukul 18.55 dan diperkirakan tiba di Jeddah, Arab Saudi, pukul 22.50 waktu setempat.
Pemeriksaan biometrik
Iwan mengatakan, panitia masih melakukan pemeriksaan biometrik untuk jemaah kloter lainnya dari berbagai daerah di Sumatera Utara. Pemeriksaan ini merupakan identifikasi sidik jari, retina, dan pola wajah.
Jemaah dari Kota Medan dan sekitarnya hampir seluruhnya sudah selesai menjalani pemeriksaan biometrik. “Pemeriksaan biometrik tahun ini untuk pertama kali dilakukan di tempat pemberangkatan di Indonesia. Sebelumnya dilakukan di Arab Saudi saat baru tiba di bandara,” katanya.
Pengalihan pemeriksaan biometrik ke tempat pemberangkatan, kata Iwan, akan mempermudah jemaah saat tiba di Jeddah. Mereka tidak perlu lagi mengantre lebih dari empat jam untuk melakukan pemeriksaan biometrik di Arab Saudi.
Suasana penuh haru melingkupi upacara pemberangkatan haji dari Asrama Haji Medan. Aniata Tamaria (58) menangis haru saat acara pemberangkatan. “Saya sangat bersyukur akhirnya bisa melaksanakan ibadah haji tahun ini,” kata Aniata yang sehari-hari menjual lontong.
Untuk bisa melaksanakan ibadah haji, kata Aniata, ia menabung Rp 30.000 per hari selama 15 tahun. Ia sudah mendaftar sejak tahun 2011 dan akhirnya mendapat giliran pada tahun ini.
Aniata menabung Rp 30.000 per hari selama 15 tahun. Ia sudah mendaftar sejak tahun 2011 dan akhirnya mendapat giliran pada tahun ini.
Adapun Jaliyah, di usianya yang sudah 98 tahun ia tidak menduga akhirnya bisa melaksanakan ibadah haji. Ia berangkat dengan menggunakan kursi roda dan didampingi oleh putrinya. Ia sangat bersyukur karena anak-anaknya membiayai pemberangkatannya. “Semoga saya bisa menuntaskan ibadah saya dan kembali ke Medan dengan sehat,” kata Jaliyah.