Presiden Jokowi telah mengantongi sejumlah nama yang akan mengisi Kabinet Kerja II. Sejumlah menteri ditengarai akan tetap di posisinya.
JAKARTA, KOMPAS - Presiden Joko Widodo mengisyaratkan Kabinet Indonesia Kerja II siap dibentuk. Usia, inovasi, kemampuan menjalankan program, dan integritas jadi pertimbangan dalam memilih menteri.
Isyarat itu disampaikan Jokowi kepada wartawan seusai membuka Pameran Karya Kreatif Bangsa, Jumat (12/7/2019), di Jakarta. Saat ditanya apakah sudah mengantongi nama-nama untuk Kabinet Kerja jilid II ataupun cetak biru kabinet, Jokowi yang 20 Oktober 2019 akan dilantik sebagai Presiden RI periode 2019-2024 menjawab, ”Sudah. Sudah.”
Terkait kemungkinan banyaknya pihak yang meminta posisi menteri, Presiden Jokowi menjawab kalem.
”Ya, enggak apa-apa. Mau minta sepuluh, mau minta sebelas, mau minta sembilan. Kan, enggak apa-apa, wong minta aja,” tuturnya.
Silaturahmi
Jokowi telah bertemu dengan sejumlah partai anggota koalisi pendukungnya pada Pemilu 2019. Pertemuan itu antara lain dilakukan dengan jajaran pengurus PDI-P yang langsung dipimpin Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada 24 Juni lalu di Istana Merdeka, Jakarta. Pada 1 Juli, giliran Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memimpin silaturahmi pengurus partainya dengan Jokowi.
Sehari kemudian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan jajaran pengurus partainya yang bersilaturahmi dengan Jokowi.
Pengurus Partai Nasdem yang dipimpin Ketua Umum Nasdem Surya Paloh juga bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor pada 8 Juli lalu. Esoknya, Jokowi bertemu dengan pengurus Partai Persatuan Pembangunan yang dipimpin Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.
Tim kampanye dan sukarelawan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin juga bergantian bersilaturahmi dengan Jokowi ataupun Ma’ruf Amin. Jokowi bahkan juga telah bertemu dengan sejumlah elite partai yang tidak menjadi anggota koalisinya pada pemilu lalu.
Wacana tentang posisi menteri dan pembentukan kabinet hampir selalu muncul setelah pertemuan-pertemuan itu.
Presiden Jokowi beberapa kali mengatakan ingin menempatkan orang-orang muda di kabinet mendatang. Integritas juga jadi pertimbangan. Sejumlah menteri yang kini diduga terseret kasus korupsi belum tentu kembali jadi menteri. Presiden menambahkan, semua hal mesti dipertimbangkan.
Di sisi lain, juga ada menteri yang bertahan di posisinya. ”Banyak,” ujar Jokowi ketika ditanya tentang menteri saat ini yang akan kembali dilantik pada upacara pelantikan Kabinet Indonesia II.