Prudential Menatap Perbaikan Kinerja di Paruh Kedua 2019
Kinerja PT Prudential Life Assurance belum memuaskan pada awal 2019 akibat penurunan pendapatan premi. Meski begitu, perusahaan asuransi jiwa ini optimistis kinerja pada paruh kedua 2019 positif dengan membaiknya kondisi ekonomi dan literasi masyarakat.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kinerja PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia belum memuaskan pada awal 2019 akibat penurunan pendapatan premi. Meski begitu, perusahaan asuransi jiwa ini optimistis bahwa kinerja pada paruh kedua 2019 positif dengan membaiknya kondisi ekonomi dan literasi masyarakat.
Pada triwulan I-2019, jumlah pendapatan premi Prudential menurun 11 persen secara tahunan menjadi Rp 5,9 triliun. Hasil itu diikuti dengan penurunan laba bersih sebesar 3,9 persen secara tahunan menjadi Rp 1,27 triliun.
Luskito Hambali, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan, pihaknya memang mengalami penurunan pendapatan premi. Hal itu disebabkan oleh menurunnya penerimaan dari sektor premi tunggal.
Menurut Kiki, sapaan Luskito, tren penurunan pendapatan premi yang dialami Prudential serupa dengan industri secara umum. Industri asuransi jiwa mengalami penurunan pendapatan premi hingga 11,6 persen secara tahunan. Salah satu penyebabnya adalah turunnya produk premi tunggal sebesar 24,6 persen.
Pada semester II-2019, Prudential akan memperbaiki kinerja pendapatan premi dengan memaksimalkan produk premi reguler. Adapun produk premi reguler mengalami peningkatan 3,5 persen pada triwulan I-2019.
”Peningkatan produk premi reguler ini sejalan dengan komitmen Prudential Indonesia untuk terus fokus menjual premi reguler yang berkelanjutan serta memberikan perlindungan jangka panjang bagi nasabah,” ucap Kiki.
Keyakinan itu semakin besar karena tahapan pemilihan presiden sudah selesai. Stabilitas politik dan keamanan sudah terjamin dengan pertemuan di antara dua peserta pilpres, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, pada Sabtu (13/7/2019) di Jakarta. Pertemuan itu secara tidak langsung akan memulihkan kembali daya beli masyarakat, termasuk dalam membeli produk asuransi.
Novi Imelda, Chief Investment Officer Prudential Indonesia, menjelaskan, pihaknya sangat optimistis menatap paruh akhir 2019. Optimisme itu salah satunya berasal dari literasi keuangan masyarakat Indonesia yang semakin memahami pentingnya produk asuransi.
Di sisi lain, Prudential akan kembali mengandalkan kinerja positif dari hasil investasi. Pada triwulan I-2019, hasil investasi Prudential mencapai Rp 2,7 triliun, naik signifikan dari periode yang sama tahun sebelumnya, minus Rp 1,6 triliun. Adapun total dana kelolaan juga naik sebesar 5 persen menjadi Rp 74,1 triliun.
Menurut Novi, kinerja positif investasi berasal dari sehatnya kondisi makroekonomi Indonesia, inflasi yang cenderung terkendali, dan iklim investasi yang semakin baik. Hal-hal positif tersebut akan mendukung kinerja investasi Prudential yang berkembang seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi Indonesia.
”Secara keseluruhan, kami melihat prospek ekonomi Indonesia tergolong cukup sehat. Hal ini didukung oleh PDB yang stabil, kebijakan Bank Indonesia yang responsif, cadangan devisa yang cukup, inflasi yang terkendali, serta meningkatnya kepercayaan konsumen dan stabilnya kondisi politik,” tutur Novi.
Untuk semester II-2019, lanjutnya, tantangan global masih ada, khususnya terkait perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Perang dagang berpotensi membawa dampak negatif melalui pelemahan nilai tukar rupiah dan pelebaran defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD).