JAKARTA, KOMPAS — Helikopter milik PT Carpediem Air, tipe BELL 260 L4/PK CDV dengan rute Ungasan-Lombok International Airport-Labuan Bajo-Lombok International Airport-Ungasan, jatuh di Desa Kawu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Minggu (14/7/2019) pukul 14.03 waktu setempat. Lokasi jatuhnya pesawat ini hanya berjarak sekitar lebih kurang 5 mil laut dari bandara (ujung timur RW-31).
”Sepertinya ada masalah teknis di mesin sehingga helikopter mendarat darurat di sawah di dekat landasan. Jika dilihat dari kondisinya, helikopter itu tidak jatuh karena bodinya masih utuh,” kata pengamat penerbangan, Alvin Lie, Minggu (14/7/2019).
Menurut Alvin, ketangkasan pilot mengendalikan pesawat sangat mumpuni karena helikopter tidak terjatuh fatal dan kerusakan yang dialami tidak fatal. ”Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu,” kata Alvin.
Pada pukul 08.20 Wita, helikopter tersebut mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL) dan terbang kembali menuju Labuan Bajo pada pukul 08.50 Wita. Sesuai jadwal, helikopter tersebut tiba di BIL pada pukul 13.15 Wita.
Helikopter ini membawa 3 warga negara asing (WNA) atas nama Luka Marie (Jerman), Nicholas Alexander (Inggris), Donoso Lillo (Chile), dan Capt pilot Kustiadi (Indonesia). Keempat penumpang selamat, tetapi shock sehingga dibawa ke Rumah Sakit Praya untuk mendapatkan pertolongan.
Terkait peristiwa itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kecelakaan. Helikopter itu terakhir kali kontak dengan petugas di menara kontrol saat mengarah ke runway 31 pukul 14.02 Wita dan diberi izin mendarat oleh petugas. Sesaat kemudian, pada pukul 14.03 Wita, pesawat tersebut jatuh.
”Respons cepat dilakukan Air Rescue Fire Fighting (ARFF) yang tiba di lokasi kecelakaan pada pukul 14.30 Wita. Tim ARFF terdiri dari peralatan dan ambulans dengan personel 10 orang,” kata Polana.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan, untuk membantu proses evakuasi dan pengamanan tempat kejadian kecelakaan helikopter tersebut. Inspektur Penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV sudah terjun ke lapangan mengoordinasikan dengan kepolisian setempat dan General Manager AP I Bandara Lombok Praya.
”Tidak ada dampak signifikan kecelakaan pesawat ini terhadap operasi penerbangan di Bandara Internasional Lombok Praya, yang sampai saat ini termonitor normal seperti biasanya,” kata Elfi.