AUCKLAND, KOMPAS Acara Eksposisi Pasifik 2019 selama empat hari di Auckland, Selandia Baru, memberikan hasil konkret, sebagaimana diamanatkan Presiden Joko Widodo. Jumlah nilai transaksi kerja sama bisnis dan perdagangan yang ditandatangani badan usaha milik negara dan pihak swasta RI dengan para klien dari negara-negara Pasifik selama acara berlangsung mencapai 70,03 juta dollar AS atau sekitar Rp 980,4 miliar.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyatakan, hasil konkret kerja sama di bidang bisnis dan perdagangan dalam Eksposisi Pasifik 2019 menegaskan eksistensi RI di kawasan Pasifik. Misi RI melalui kegiatan itu untuk ”menyambungkan titik-titik” di negara-negara Pasifik disambut positif oleh pemerintah dan kalangan swasta negara-negara Pasifik.
”Ini sesuai amanat Presiden Joko Widodo di mana setiap kegiatan yang kita lakukan wajib memberikan hasil yang konkret dan terukur,” kata Retno di Auckland, Sabtu (13/7/2019) malam.
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Desra Percaya mengungkapkan, kerja sama bisnis dan perdagangan mencakup sejumlah sektor, dari industri perhotelan dan pariwisata, perikanan, perkebunan, otomotif, hingga industri strategis. Selain kerja sama langsung, ditandatangani juga sejumlah nota kesepahaman terkait upaya pengembangan di sektor-sektor itu di antara para pihak.
Merujuk data Kementerian Perdagangan, total perdagangan antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik sepanjang tahun 2018 tercatat 10,67 miliar dollar AS. Nilai itu naik 3,05 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 10,37 miliar dollar AS. Adapun data tahun ini, Januari-Maret, total perdagangan Indonesia dengan kawasan Pasifik tercatat 2,04 miliar dollar AS. Negara tujuan ekspor Indonesia terbesar ke kawasan Pasifik adalah Australia, Selandia Baru, Timor Leste, Papua Niugini, dan Fiji.
Produk ekspor utama Indonesia ke kawasan Pasifik mencakup komponen elektronik, ban, tembakau, dan produk kelapa sawit. Adapun impor Indonesia dari kawasan Pasifik antara lain produk peternakan, gandum, konsentrat bijih besi, dan gula mentah.
Pada Eksposisi Pasifik 2019, sejumlah perusahaan BUMN ikut ambil bagian dengan membuka stan pameran dan terlibat dalam forum bisnis serta perdagangan. Perusahaan BUMN itu, antara lain, semua bank BUMN, Pertamina, Telekomunikasi Indonesia, Angkasa Pura, dan Pelayaran Nasional Indonesia.
Dari swasta, Astra International dan Panasonic juga bergabung. Forum bisnis dikoordinasikan oleh Kamar Dagang dan Industri dengan dukungan Badan Koordinasi Penanaman Modal. Pemerintah juga mengajak keterlibatan lima provinsi, yakni Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
Peserta forum bisnis terdiri dari 32 perusahaan Indonesia dan perusahaan dari negara-negara Pasifik yang mencari mitra dagang dari Indonesia. Perusahaan tersebut antara lain bergerak di sektor kopi, mode dan tekstil, jasa tenaga kerja terampil, furnitur, produk kecantikan, makanan dan minuman, agrikultur, niaga elektronik, pariwisata, industri strategis, batubara, pariwisata dan perhotelan, ban mobil dan otomotif, energi, pertambangan, pupuk, serta jasa keuangan.
Dubes RI untuk Selandia Baru, Samoa, dan Tonga, Tantowi Yahya, menjelaskan visi Indonesia untuk pariwisata di Pasifik, yakni mengintegrasikan negara-negara di Pasifik menjadi satu tujuan pariwisata terpadu. Gagasan itu disambut positif oleh pemerintah dan agen wisata di Pasifik yang perekonomiannya bersandar pada sektor pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai gagasan itu berdimensi nasional dan regional, serta sejalan pula dengan program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam memperkenalkan Bali Beyond. ”Sejak awal, kami mendukung Eksposisi Pasifik yang menjadi forum pembahasan gagasan besar ini. Memang ide ini tidak akan terealisasi dalam sekali pertemuan, tetapi paling tidak wacana ini sudah mulai kita bicarakan,” kata Arief.
Kemenpar saat ini tengah mempromosikan sembilan tujuan wisata lain di luar Bali yang disebut Bali Baru. Tiga di antaranya terletak di kawasan timur Indonesia, yakni Wakatobi, Morotai, dan Labuan Bajo.