Helikopter sewaan mendarat darurat di lahan kering di dekat Bandara Internasional Lombok. Penyebab pasti kecelakaan tanpa korban jiwa itu masih diselidiki KNKT.
PRAYA, KOMPAS Kepastian penyebab kecelakaan helikopter yang membawa tiga warga negara asing di Desa Kawo, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (14/7/2019), pukul 14.04 Wita, masih belum jelas. Semua penumpang selamat dengan kondisi syok, dua di antaranya mengalami luka ringan.
Helikopter tipe Bell milik PT Carpediem Air itu dikemudikan pilot Kustiyadi dengan membawa tiga penumpang, yakni Lukamarie asal Belanda, Nicholas Alexander dari Inggris, dan Donoso Lillo dari Chile. Helikopter yang disewa untuk kepentingan wisata itu mendarat darurat.
Rute helikopter itu adalah Ungasan (Kuta Selatan, Badung, Bali)-Bandara Internasional Lombok (LOP)-Labuan Bajo-LOP-Ungasan. Awalnya, penerbangan helikopter berjalan lancar. Pukul 08.20 Wita, helikopter mendarat di Bandara Internasional Lombok (BIL) dan berlanjut menuju Labuan Bajo, NTT, pukul 08.50 Wita.
”Penyebab (kecelakaan) belum diketahui. Kami tak bisa berspekulasi. Dari informasi air navigation bandara, ada kehilangan kontak (dengan helikopter) sehingga kami merespons untuk evakuasi,” kata Ketua Tim Komite Penanggulangan Keadaan Darurat Kecelakaan Pesawat Udara yang juga General Manager Bandara Internasional Lombok Nugroho Jati dalam konferensi pers di Praya, Minggu malam.
Hadir dalam konferensi pers tersebut antara lain Kepala Kepolisian Resor Lombok Tengah Ajun Komisaris Besar Budi Santosa, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram I Wayan Sidakarya, dan Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Mataram Wayan Diantika.
Kepastian penyebab kecelakaan masih menunggu hasil investigasi tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Lokasi kecelakaan sekitar empat kilometer dari pagar timur bandara. Kondisi badan helikopter relatif utuh dengan bilah baling-baling patah berada di hamparan lahan sawah yang kering.
Wayan Diantika menambahkan, setelah dievakuasi, pilot dan semua penumpang dibawa ke Rumah Sakit Umum Praya, Lombok Tengah. ”Pilot dan Nicholas selamat, sedangkan dua penumpang lain luka ringan. Kami mengobservasi mereka dan tidak ada luka serius. Hanya syok,” katanya.
Dampak penerbangan
Budi menambahkan, sejak siang tim gabungan langsung bekerja setelah menerima laporan ada kecelakaan. ”Hingga malam ini kami sudah menurunkan tim mengamankan lokasi. Tujuannya untuk persiapan investigasi tim KNKT,” kata Budi.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan, tak ada dampak signifikan kecelakaan itu terhadap operasi penerbangan di Bandara Internasional Lombok Praya. ”Sampai saat ini termonitor normal seperti biasanya,” katanya.
Terkait peristiwa itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Polana B Pramesti mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan. (ZAK/ARN)