Olimpiade 2020 menjadi target besar para pemain bulu tangkis elite dunia. Mereka berlomba mengumpulkan poin sebanyak mungkin di masa kualifikasi, termasuk di Indonesia Terbuka.
JAKARTA, KOMPAS – Kejuaraan bulu tangkis Indonesia Terbuka menjadi turnamen level tertinggi pertama menuju Olimpiade Tokyo 2020. Dalam turnamen yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, 16-21 Juli ini, para pemain bulu tangkis top dunia akan berebut poin menuju Tokyo, selain mengejar gelar juara.
Perebutan poin peringkat menuju Olimpiade 2020 sebenarnya sudah berlangsung sejak turnamen Selandia Baru Terbuka yang berlevel BWF World Tour Super 300, pada 30 April-5 Mei 2019. Kualifikasi Olimpiade akan berakhir 26 April 2020 atau pada Kejuaraan Asia.
Indonesia Terbuka yang disponsori oleh Blibli.com, memiliki level BWF World Tour Super 1000, sehingga menjadi turnamen level tertinggi pertama dalam masa kualifikasi Olimpiade. Hanya ada tiga turnamen dunia yang menempati kategori ini, yaitu Indonesia Terbuka, China Terbuka, dan All England. Indonesia Terbuka diminati karena juga menawarkan hadiah total 1,250 juta dollar AS, sekitar Rp 17 miliar.
Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah menetapkan aturan keterwakilan negara untuk nomor tunggal dan nomor ganda pada cabang bulu tangkis di ajang Olimpiade berdasarkan peringkat dunia. Satu negara berhak mengirim maksimal dua wakil pada nomor tunggal jika atlet mereka masuk peringkat 16 besar. Pada nomor ganda, suatu negara punya hak mengirim maksimal dua wakil jika terdapat dua pasangan atlet mereka masuk jajaran peringkat delapan besar dunia.
Tunggal putri China He Bingjiao mengatakan, ada prinsip hidup dari negaranya, bahwa kalau bisa merebut kesempatan pertama, maka perjalanan selanjutnya lebih mudah.
”Dengan prinsip itu, saya ingin tampil maksimal agar perjalanan selanjutnya untuk mengumpulkan poin Olimpiade tidak terlalu sulit,” ujar pemain unggulan keenam itu, di Jakarta, Senin (15/7/2019).
Pada laga pertama, juara dunia yunior 2015 itu akan ditantang rekan senegara, Chen Xiao Xin. He berpeluang berhadapan dengan unggulan kedua, juga dari China, Chen Yufei, di perempat final. Pemenang di laga ini, berpeluang bersaing dengan Nozomi Okuhara (Jepang/3), Pusarla V Sindhu (India/5).
Sedangkan tunggal putri Indonesia Ruselli Hartawan akan mengawali kejuaraan dengan melawan unggulan ketujuh asal Thailand, Ratchanok Intanon.
Tak mudah
Pemain senior ganda putra Indonesia Hendra Setiawan mengatakan, persaingan di Indonesia Terbuka memang tidak akan mudah karena menjadi bagian dalam perjalanan atlet menuju Olimpiade 2020. Hendra yang berpasangan dengan Mohammad Ahsan, menjadi salah satu andalan untuk mempertahankan gelar ganda putra di Indonesia Terbuka.
Hendra mengatakan, persiapannya menuju turnamen adalah menjaga fisik dan kekuatan tangan. ”Kalau secara permainan, saya dan Ahsan sudah sama-sama tahu. Tidak perlu adaptasi lagi. Jadi, persiapan lebih ke fisik untuk diri sendiri,” ujar peraih gelar All England 2019 itu.
Pada laga perdana, Hendra/Ahsan akan berhadapan dengan wakil Inggris Marcus Ellis/Chris Langridge. hendra/Ahsan unggul rekor pertemuan 3-0. Hendra mengatakan, dirinya tetap mewaspadai pertemuan dengan Ellis/Langridge karena mereka baru saja menjadi juara Eropa.
Menurut Langridge, laga di Eropa telah banyak mengubah pola permainan mereka yang selama ini kerap naik-turun. Sejak menjadi juara di Minsk, Belarus, kepercayaan dirinya juga meningkat. ”Tentu saja kali ini saya ingin jadi juara. Tetapi, saya tidak mau terlalu menekan diri sendiri. Target pertama saya adalah memenangi laga pertama,” ujarnya.
Tunggal putra Denmark Anders Antonsen termotivasi kembali juara di Indonesia setelah Indonesia Masters 2019. Dia menyingkirkan Jonatan Christie di babak semifinal, kemudian memastikan juara setelah mengalahkan tunggal putra terbaik dunia, Kento Momota (Jepang), 21-16, 14-21, 21-16. "Belajar dari Indonesia Masters, kunci kemenangan saya adalah bermain tenang. Saya tahu pemain-pemain Indonesia bagus-bagus dan mereka mempunyai banyak dukungan dari penonton. Itu kadang-kadang menekan saya, tetapi saya harus tetap tenang. Apapun yang terjadi, terjadilah,” kata dia.
Atmosfer penonton yang luar biasa, menurut pemain ganda campuran dari China Zheng Siwei, menjadi daya tarik Indonesia Terbuka. “Indonesia secara rutin menyelenggarakan turnamen level tinggi dan membangun atmosfer penonton yang luar biasa. Ini mendatangkan pemain-pemain hebat untuk berlaga di Indonesia. Di satu sisi ini memang menjadi sangat menantang untuk saya. Namun, saya ingin fokus pada penampilan diri sendiri,” ujar Zheng yang biasa berpasangan dengan Huang Yaqiong.