JAKARTA, KOMPAS - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan para calon perwira remaja Akademi Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara RI perlunya memahami tantangan yang masih panjang dalam menghadapi masa mendatang. Pemahaman terhadap tantangan membuat TNI/Polri mampu menunaikan tugas menjaga kedaulatan, kedamaian, dan ketertiban negara.
Saat memberi pembekalan kepada 781 calon perwira remaja (capaja) Akademi TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, serta Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin (15/7/2019), Wapres Kalla mengatakan, dengan pemahaman tersebut, mewujudkan Indonesia menjadi bangsa besar pada 100 tahun mendatang ada di pundak TNI/Polri.
Untuk itu, keutuhan bangsa menjadi hal utama yang perlu dijaga TNI/Polri selain ketertiban dan keamanan.
Selain Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, hadir pula Kepala Staf TNI AD Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI AL Laksamana Siwi Sukma Adji, dan Kepala Staf TNI AU Marsekal Yuyu Sutisna.
Menurut Wapres Kalla, keutuhan, ketertiban, dan keamanan jadi modal utama untuk mendorong investasi dalam negeri. Investasi akan mendorong lebih kuat lagi kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan kemajuan bersama. Namun, syarat yang harus dipenuhi untuk masuknya investasi, selain kedamaian dan ketertiban, juga SDM yang menguasai teknologi.
”Tidak ada bangsa yang maju tanpa kedamaian dan tidak ada bangsa yang maju tanpa ketertiban dan penegakan hukum. Itulah bagian tugas Anda semua dan tugas bangsa ini,” tutur Wapres Kalla.
Pengetahuan tentang tantangan dan peluang bangsa juga perlu dipahami. Teknologi juga harus dikuasai. Sebab, teknologi yang semakin maju bisa menjadi peluang dan tantangan. ”Jika tidak menguasai teknologi, negara lain akan menguasai kita seperti hal-nya Google, Facebook, dan Twitter saat ini,” ujar Wapres Kalla.
Penguasaan teknologi, tambah Wapres Kalla, membuat kesiagaan terbentuk, baik untuk memanfaatkan sumber alam sebaik-baiknya maupun menghadapi tantangan dunia dan regional yang penuh konflik. Wapres mencontohkan masalah Laut China Selatan yang belum selesai dan konflik di Timur Tengah sebagai kondisi global dan regional yang harus diwaspadai.
Terkait pembekalan yang disampaikan Wapres Kalla, Tito mengungkapkan keberuntungan para capaja karena mendapat pembekalan dari salah satu tokoh nasional yang disebutnya sangat lengkap. Selain itu, juga dari pengusaha besar, ekonom, politisi, birokrat, Ketua Palang Merah Indonesia, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia.
Wapres Kalla disebut juga wapres penerima banyak gelar doktor honoris causa dari sejumlah universitas, baik dalam maupun luar negeri.
Para capaja selanjutnya akan mendapat pendidikan integrasi tiga bulan di Resimen Candradimuka Akademi TNI. Hari Selasa ini, Presiden Joko Widodo akan melantik mereka di halaman Istana Merdeka, Jakarta.