Pabrik INKA di Banyuwangi Dilengkapi Jalur Uji Coba 4 Kilometer
PT Industri Kereta Api menargetkan pengerjaan pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur, selambatnya rampung pertengahan 2020. Pabrik kereta yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara itu akan dilengkapi jalur uji coba guna memastikan kelaikan produk.
Oleh
ANDREAS BENOE ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — PT Industri Kereta Api menargetkan pengerjaan pabrik baru di Banyuwangi, Jawa Timur, selambatnya rampung pertengahan 2020. Pabrik kereta yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara itu akan dilengkapi jalur uji coba guna memastikan kelaikan produk.
Jalur uji coba (test track) dibangun untuk memastikan kelaikan kereta-kereta produksi PT Industri Kereta Api (INKA) sebelum diserahkan kepada pemesan. Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro, Rabu (17/7/2019), di Banyuwangi, mengungkapkan, pabrik kereta di Banyuwangi merupakan bagian dari peningkatan kapasitas pabrik di Madiun.
”Jika di Madiun jalur uji coba hanya 1 kilometer, maka pabrik INKA di Banyuwangi akan dilengkapi jalur uji coba sepanjang 4 kilometer. Jalur yang lebih panjang ini baik untuk uji coba kereta,” ujarnya.
Tak hanya lebih panjang, jalur uji coba di pabrik kereta di Banyuwangi juga lebih kompleks karena dilengkapi jalan berliku berupa tanjakan ataupun turunan. Pabrik INKA di Banyuwangi dibangun di lahan seluas 83,49 hektar bekas kebun tebu milik PT Perkebunan Nusantara XII. Pada tahap pertama, pembangunan dilakukan di lahan seluas 41 hektar.
Pada proyek ini, PT INKA bekerja sama dengan perusahaan kereta asing asal Swiss, Stadler Rail, dan perusahaan asal Amerika Serikat, Progress Rail. Pabrik di Banyuwangi akan difokuskan untuk produksi pasar ekspor.
Posisi pabrik yang berada di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dinilai strategis karena dekat dengan Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Tanjungwangi. Jarak pabrik ke kedua lokasi tersebut hanya sekitar 600 meter.
”Lokasinya yang dekat dengan pelabuhan dan stasiun kereta api akan memudahkan pengiriman kereta ke lokasi pemesan. Sementara bagi para pekerja, lokasi pabrik juga strategis karena dekat akses calon Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi,” tutur Budi.
Posisi pabrik yang berada di Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, dinilai strategis karena dekat dengan Stasiun Banyuwangi Baru dan Pelabuhan Tanjungwangi.
Menteri BUMN Rini Soemarno juga turut ke Banyuwangi untuk meninjau kemajuan proyek pabrik INKA. Ia mengapresiasi fasilitas jalur uji coba yang menjadi standar pabrik kereta besar dunia.
”Pabrik ini juga dilengkapi jalur uji coba sepanjang 4 kilometer sehingga kalau rampung membangun kereta dan lokomotif, bisa diuji coba terlebih dahulu. Hal serupa dilakukan pabrik-pabrik kereta besar di dunia,” ujar Rini.
PT INKA, lanjut Rini, membangun pabrik yang lebih besar di Banyuwangi karena lahan di Madiun sangat terbatas. Sementara pesanan pembuatan kereta dan lokomotif PT INKA kian meningkat.
Beberapa negara yang menjadi sasaran ekspor kereta dan lokomotif buatan PT INKA antara lain Laos, Filipina, dan Madagaskar. Keberadaan pabrik kereta PT INKA di Banyuwangi diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan potensi pasar.
Tak hanya unggul karena dilengkapi jalur uji coba, pabrik di Banyuwangi juga memiliki kapasitas produksi lebih tinggi dibandingkan dengan pabrik di Madiun. Jika pabrik di Madiun hanya memproduksi 1 hingga 1,5 kereta per hari, pabrik di Banyuwangi bisa memproduksi hingga 2 kereta per hari.