PSS Sleman bakal ditantang PSIS Semarang dalam laga lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (17/7/2019). ”Laskar Mahesa Jenar” menjanjikan permainan menekan terhadap ”Elang Jawa” untuk meraih tiga poin.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — PSS Sleman bakal ditantang PSIS Semarang dalam laga lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (17/7/2019). Meskipun menjadi tim tamu, ”Laskar Mahesa Jenar” menjanjikan permainan menekan terhadap ”Elang Jawa” untuk meraih tiga poin.
Pelatih PSIS Semarang Jafri Sastra menyatakan, timnya akan tampil ngotot pada pertandingan tersebut. Ia menginginkan anak asuhnya dapat meraih poin penuh walaupun bertandang ke markas PSS Sleman.
”Pertandingan nanti akan menjadi tontonan menarik karena sudah pasti kami dan PSS Sleman sama-sama menginginkan kemenangan. Itu tidak mudah diraih sehingga kami harus bekerja keras,” kata Jafri seusai latihan di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (16/7/2019).
Dalam laga terakhirnya kontra Borneo FC, Laskar Mahesa Jenar kalah 0-2. Kekalahan itu memacu semangat tim agar bisa meraih kemenangan pada laga kontra PSS. Mereka tidak ingin lagi kehilangan poin sehingga terus membenahi permainan.
Sebaliknya, PSS Sleman sedang berada dalam kondisi yang baik. Elang Jawa menang atas Persebaya Surabaya, 2-1, pada laga terakhirnya. Hal itu diyakini memotivasi anak asuh Seto Nurdiyantoro, Pelatih PSS Sleman, untuk terus menampilkan permainan terbaiknya. PSS juga berada di peringkat ke-5 klasemen sementara. Catatan itu lebih baik dibandingkan PSIS yang menduduki peringkat ke-7.
Namun, PSIS memiliki waktu jeda pertandingan yang lebih panjang dibandingkan PSS. Jarak pertandingan sebelumnya dengan pertandingan nanti adalah enam hari. ”Kami punya waktu sekitar empat hari setelah pulang dari laga melawan Borneo FC. Itu kami manfaatkan untuk membenahi kelemahan-kelemahan kami,” kata Jafri.
Sementara itu, PSS Sleman hanya punya jeda waktu tiga hari dari pertandingan terakhir sebelum menghadapi PSIS Semarang. Waktu persiapan yang sempit itu dimanfaatkan Seto untuk menjaga kondisi pemain agar tetap tampil prima. Akan tetapi, cedera pemain menjadi persoalan lain yang bisa menyulitkannya memenangi laga tersebut.
Dave Mustain, gelandang PSS Sleman, tidak ikut berlatih pada Selasa sore di Stadion Maguwoharjo, Kabupaten Sleman, DIY. Ia hanya berada di pinggir lapangan. Lututnya dikompres dengan es batu. Sementara Alfonso de la Cruz, bek PSS Sleman, juga sama sekali tak tampak mengikuti latihan karena masih mengalami cedera.
Masih ada sejumlah pemain PSS lain yang terlihat bergabung dalam latihan meski tidak sepenuhnya bugar. Seto menyampaikan, Purwaka Yudhi mengalami masalah pada lututnya, Haris Tuharea merasakan gangguan pada hamstring-nya, kemudian Hari Yudo merasakan sakit pada bagian paha.
”Mudah-mudahan bisa diminimalkan sakitnya. Saya menunggu keputusan dari tim medis tentang siapa saja yang bisa dimainkan,” kata Seto.
Kolektivitas permainan
Jafri menyatakan, PSS Sleman unggul dalam hal kolektivitas permainan. Kekompakan tim itu menghasilkan catatan yang baik sebagai salah satu tim promosi tahun ini. Kewaspadaan terhadap PSS Sleman pun tidak hanya ditujukan kepada satu atau dua pemain yang memiliki kehebatan kualitas individu.
”Sehebat apa pun pemain asing, jika dia tidak dapat bola, dia tidak akan berkontribusi. Jadi, besok kami juga kerja secara kolektif. Situasional saja di lapangan seperti apa. Penjagaan-penjagaan tentu akan ada,” ujar Jafri.
PSS Sleman dan PSIS Semarang sudah sempat berjumpa dalam laga uji coba pramusim. Pada laga itu, PSS Sleman menang 1-0. Seto mengungkapkan, hasil tersebut tidak dapat dijadikan patokan dalam laga nanti. Ia menilai, PSIS Semarang merupakan tim kuat yang mampu mendominasi permainan.
”Ini yang harus kami antisipasi. Harapannya, pemain kami lebih mengerti apa yang menjadi keinginan tim pelatih,” kata Seto.
Selain itu, ia juga berpesan kepada anak asuhnya agar tidak cepat puas dengan kemenangan kontra Persebaya Surabaya. Kemenangan itu hendaknya disikapi sebagai pelecut semangat agar mereka terus bermain dalam performa terbaik.