Teknologi Finansial Berpotensi Atasi Kemiskinan di Perdesaan
Kehadiran teknologi finansial atau tekfin pinjaman pembiayaan dalam menyalurkan modal di perdesaan berpotensi menjadi salah satu solusi mengatasi kemiskinan.
Oleh
M Paschalia Judith J
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kehadiran teknologi finansial atau tekfin pinjaman pembiayaan dalam menyalurkan modal di perdesaan berpotensi menjadi salah satu solusi mengatasi kemiskinan. Dengan akses permodalan, penduduk miskin dapat keluar dari kemiskinan.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, persentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2019 sebesar 9,41 persen atau setara dengan kira-kira 25,14 juta orang. Berdasarkan analisis BPS, Indonesia saat ini mulai menghadapi kemiskinan ekstrem yang mesti ditangani dengan akses permodalan.
Sementara itu, mayoritas kemiskinan terjadi di perdesaan. Jumlahnya mencapai 15,15 juta jiwa atau 60,26 persen terhadap jumlah penduduk miskin Indonesia. BPS menilai sebagian besar penduduk miskin di perdesaan bermata pencarian di sektor agrikultur.
Mayoritas kemiskinan terjadi di perdesaan, jumlahnya mencapai 15,15 juta jiwa atau 60,26 persen dari total penduduk miskin Indonesia.
Salah satu usaha rintisan yang bergerak dalam penyaluran pinjaman pembiayaan di bidang agrikultur adalah Tani Fund, perusahaan saudara (sister company) dari Tani Hub. Tani Fund hadir sejak 2018. ”Hingga saat ini, Tani Fund sudah menyalurkan lebih dari Rp 75 miliar kepada 2.100 petani,” kata Vice President of Corporate Services Tani Hub Astri Purnamasari saat dihubungi, Rabu (17/7/2019).
Dalam ekosistem yang dibangun Tani Hub, Astri mengatakan, rata-rata petani mengalami kenaikan pendapatan sebesar 60 persen dibandingkan sebelum bergabung dalam Tani Hub. Kenaikan produksinya mencapai 30 persen.
Sementara itu, ada pula Dana Laut yang menyalurkan pinjaman kepada koperasi petambak garam dan koperasi pembudidaya rumput laut. Sumber pendanaannya dihimpun melalui situs www.danalaut.id.
Sejak berdiri pada Juni 2018 hingga Desember 2018, Chief Operating Officer Dana Laut Ilham F Novtenli mengatakan, pihaknya telah menyalurkan pinjaman dengan total sebesar Rp 2 miliar. ”Hingga saat ini, kami bekerja sama dengan 37 koperasi yang mayoritas berada di Indonesia timur,” katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Tani Fund dan Dana Laut memiliki pola yang sama, yakni menghimpun dana dari masyarakat umum dan sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Hingga saat ini, Dana Laut sudah menghimpun dana dari sekitar 6.500 investor dan Tani Fund sudah lebih dari 1.000 investor.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang Candra Fajri Ananda berpendapat, kehadiran teknologi digital dapat menjadi pemantik kegiatan perekonomian di perdesaan serta mampu menjadi salah satu solusi masalah kemiskinan. Salah satunya dengan membuka akses permodalan.
Di sisi lain, salah satu upaya pemerintah dalam memberikan akses permodalan di sektor agrikultur ialah kredit usaha rakyat (KUR). Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, penyaluran KUR untuk sektor produksi mencapai Rp 60 triliun sepanjang Januari-Mei 2019.
Salah satu indikator kesejahteraan dalam membentuk profil kemiskinan pada Maret 2019 ialah nilai tukar petani (NTP). Sepanjang Januari-Maret 2019, NTP sebesar 103,33 (Januari), 102,94 (Februari), dan 102,23 (Maret).
Secara terperinci, salah satu komponen NTP ialah indeks nilai yang dibayarkan petani (Ib). Indeks ini menggambarkan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani, termasuk untuk produksi. Secara berturut-turut, nilai Ib sepanjang Januari-Maret 2019 sebesar 134,47, 134,26, dan 134,56.