logo Kompas.id
UtamaDemokrasi Membutuhkan Oposisi
Iklan

Demokrasi Membutuhkan Oposisi

Ajakan Presiden terpilih Joko Widodo kepada pihak-pihak yang berseberangan saat Pemilu Presiden 2019, untuk turut berkontribusi membangun bangsa, hendaknya tidak hanya diterjemahkan sebagai ajakan untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi selanjutnya.

Oleh
PRADIPTA PANDU
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/H_UCZhxqf36M3vmcn_p-RMHyizY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F07%2FDSC08130.JPG_1563542271.jpeg
KOMPAS/PRADIPTA PANDU

Diskusi bertajuk "Periode Kedua Jokowi: Merangkai Gerbong Pendukung vs Menata Barisan Oposisi" yang diselenggarakan Para Syndicate di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

JAKARTA, KOMPAS – Demokrasi membutuhkan oposisi untuk mengawasi jalannya pemerintahan yang berkuasa. Maka, menjadi oposisi sama pentingnya dengan menjalankan kekuasaan pemerintahan.

Ajakan Presiden terpilih Joko Widodo kepada pihak-pihak yang berseberangan saat Pemilu Presiden 2019, untuk turut berkontribusi membangun bangsa, hendaknya tidak hanya diterjemahkan sebagai ajakan untuk bergabung dalam pemerintahan Jokowi selanjutnya. Pasalnya, kontribusi bisa juga diberikan dalam posisi sebagai oposisi.

Editor:
Antonius Ponco Anggoro
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000