JAKARTA, KOMPAS — Paduan Suara Mahasiswa Swara Wadhana Universitas Negeri Yogyakarta berhasil menggondol gelar juara Grand Prix di ajang World Youth and Children’s Choir Festival 2019 yang digelar di Tsuen Wan Town Hall, Hongkong, Rabu (17/7/2019). Selain meraih juara Grand Prix, PSM UNY juga menyabet empat penghargaan lain, yaitu medali platinum pada kategori Champion of Mixed Youth Choir, medali emas kategori Champion of Folklore, Musical Connection Audience Award, dan Outstanding Conductor Award.
Ini adalah kali pertama PSM UNY mengikuti World Youth and Children’s Choir Festival (WYCCF 2019) di Hongkong dan ternyata hasilnya sungguh membanggakan. Untuk menghadapi festival yang berlangsung pada 13-18 Juli 2019 ini, PSM UNY berlatih secara intensif selama enam bulan.
Di Hongkong, mereka membawakan lagu asal Latvia berjudul Atsalums dan lagu nusantara dari Manggarai, Nusa Tenggara Timur berjudul Benggong. Dalam balutan kostum khas Nusa Tenggara Timur, PSM UNY bersaing dengan paduan suara-paduan suara dari berbagai negara, seperti Filipina, Amerika Serikat, dan Kanada.
Berlatih di KJRI Hongkong
Mengikuti kompetisi internasional di luar negeri memberikan tantangan tersendiri bagi PSM UNY. Salah satu tantangan terberat mereka adalah sulitnya mencari tempat berlatih karena keterbatasan tempat menginap di Hongkong. Beruntung, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hongkong akhirnya menyediakan tempat berlatih kepada tim paduan suara asuhan pelatih sekaligus konduktor Lukas GA Rakasiwi ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada KJRI Hongkong atas dukungannya kepada PSM UNY,” ujar Pujiwiyana, dosen pembina PSM UNY. Acting Konsul Jenderal RI Hongkong, Mandala S Purba, menyampaikan ucapan selamat dan rasa bangganya atas prestasi PSM UNY sekaligus mengharapkan agar prestasi tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus berprestasi ke depan.
Tim PSM UNY beranggotakan 39 penyanyi, 1 konduktor dan 6 orang dosen serta staf pendamping. Sebelumnya, mereka pernah meraih gelar juara dalam kompetisi paduan suara internasional di Bali dan Thailand pada 2017 dan 2018.