Seorang pembawa berita Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sultra yang juga pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Abu Saila (55), ditemukan tewas dengan sejumlah luka terbuka. Korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
·3 menit baca
KENDARI, KOMPAS — Seorang pembawa berita Lembaga Penyiaran Publik TVRI Sultra, yang juga pegawai Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara, Abu Saila (55), ditemukan tewas dengan sejumlah luka terbuka. Korban diduga kuat menjadi korban pembunuhan.
Abu Saila alias Aditia ditemukan tewas mengenaskan di sebuah selokan di Jalan Syeh Yusuf 1, Kelurahan Korumba, Mandonga, Kota Kendari, Minggu (21/7/2019) pagi. Korban ditemukan seorang warga dengan kondisi telentang dengan sejumlah luka di tubuh.
Haryana Makkaranu (53), seorang saksi, mengatakan, sekitar pukul 09.00, ia sedang menyiram bunga dan menyapu halaman rumah. Lalu, kala membuka pagar rumah, ia terkejut melihat sesosok tubuh di selokan dekat pagar rumahnya.
”Saya lihat ada orang yang sudah tidak bergerak. Saya langsung melapor ke pak RT,” ucapnya.
Menurut Haryana, Sabtu malam, anaknya juga mendengar suara ribut di depan rumah. Teriakan minta tolong sempat terdengar sekitar pukul 23.00 di sekitar korban ditemukan tewas. Lokasi itu persis di depan sebuah rumah kosong, tak jauh dari salah satu jalan utama di Kota Kendari. Ceceran darah terlihat di rumput dan sekitar lokasi tempat korban ditemukan.
Aditia diketahui meninggalkan rumah pada Sabtu pukul 19.00. Ia meninggalkan rumah dengan memakai mobil bernomor polisi DT 1380 IE. Yuliati, istri korban, menuturkan, sempat mendengar suaminya mendapat telepon beberapa waktu sebelum meninggalkan rumah. Korban meninggalkan rumah setelah melaksanakan shalat Maghrib dengan niat membayar tagihan internet rumah.
”Tunggu, setelah shalat saya turun. Begitu katanya,” ujar Yulianti menirukan ucapan Aditia. Hingga pukul 20.00, telepon seluler milik Aditia tidak bisa dihubungi. Kemudian, saat subuh, Yulianti pun melapor ke kantor polisi.
Sejumlah keluarga, kerabat, dan rekan Abu terlihat terus berdatangan ke kamar jenazah RS Bhayangkara. Mereka tidak percaya korban meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Kalau melihat kondisi korban, dugaan sementara adalah pembunuhan. Kejadian ini masih dalam penyelidikan. Tim sedang bergerak di lapangan. (Jemi Junaedi)
”Kalau melihat kondisi korban, dugaan sementara adalah pembunuhan. Kejadian ini masih dalam penyelidikan. Tim sedang bergerak di lapangan,” ucap Jemi.
Menurut Jemi, mobil korban ditemukan di sekitar lapangan Benu-benua, Kelurahan Punggaloba, Kecamatan Kendari Barat. Jarak lokasi mobil dengan tempat korban ditemukan sekitar 5 kilometer.
Dihubungi terpisah, Mohammad Idris, Koordinator Liputan Lembaga Penyiaran Publik TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara, menuturkan, Aditia adalah salah satu presenter utama lembaga penyiaran tersebut. Korban mulai bergabung dengan TVRI sejak 2008, di masa-masa awal lembaga penyiaran ini berdiri di Sultra.
”Beliau masuk di masa-masa awal. Aditia banyak berperan dan berkontribusi untuk memajukan pertelevisian di sini. Saya pribadi kaget dan sangat kehilangan dengan kejadian ini,” tutur Idris.
Menurut Idris, Aditia adalah presenter berita utama di TVRI. Meski begitu, korban tidak termasuk karyawan dan tercatat hanya pekerja paruh waktu. Aditia sehari-hari bertugas sebagai PNS di Dinas Pariwisata Provinsi Sultra.