Bambang Soesatyo: Jadikan Kembali Golkar sebagai Rumah Bersama
Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar yang kini menjabat Ketua DPR Bambang Soesatyo ingin Golkar ke depan kembali menjadi rumah besar bagi purnawirawan TNI/Polri dan putra-putri TNI/Polri, birokrat, dan golongan seperti ulama dan pendeta.
Oleh
Sharon Patricia
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar yang kini menjabat Ketua DPR Bambang Soesatyo ingin Partai Golkar ke depan kembali menjadi rumah besar bagi purnawirawan TNI/Polri dan putra-putri TNI/Polri, birokrat, dan golongan seperti ulama dan pendeta.
“Golkar harus menjadi rumah yang nyaman kembali bagi para purnawirawan TNI maupun Polri, serta bagi para ulama. Golkar waktu itu didirikan oleh para TNI dan Polri, tetapi kenapa sekarang tidak lagi menjadi rumah yang nyaman bagi mereka?” ujar Bambang saat berkunjung ke Redaksi Harian Kompas, Jakarta, Senin (22/7/2019).
Akibatnya dia mencontohkan, tidak sedikit purnawirawan TNI/Polri yang memilih bergabung dengan partai lain di luar Golkar.
Untuk itu, Bambang menyampaikan bahwa perlu ada pembaharuan di Partai Golkar. Pertama, yaitu merangkul dan menarik kembali kekuatan keluarga besar TNI dan Polri, baik purnawirawan maupun Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan dan Putra-Putri TNI/Polri (FKPPI).
“Di puncak manajemen partai, sekjen partai mulai pusat hingga tingkat provinsi (DPD I) dan Kabupaten/Kota (DPD II) harus dipegang oleh purnawirawan TNI/Polri agar jalur komando dan garis komando partai terkendali dalam satu komando,” kata Bambang.
Sementara di akar rumput, peran FKPPI diberikan lebih besar agar Generasi Muda FKPPI dan Bela Negara mewarnai setiap wilayah bersama kekuatan Pemuda Pancasila dan Angkatan Muda Partai Golkar hingga desa-desa.
Selain itu, Golkar perlu memaksimalkan peran tri karya, yaitu Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro), Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), dan Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) dalam setiap langkah dan kebijakan Golkar. Dengan demikian, ketiganya bisa kembali menjadi kekuatan utama Golkar.
Hal lain yang juga penting, merangkul kembali dan memberi peran kepada golongan, secara khusus yang tergabung dalam MDI (Majelis Dakwah Islamiyah), Alhidayah (kumpulan pengajian wanita), HWK (Himpunan Wanita Karya), dan AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia). Khusus ulama, Golkar perlu merangkulnya kembali agar Golkar menjadi partai nasionalis yang agamis.
“Kita bersyukur saat ini masih ada Partai Nasional Demokrat dan Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia yang nasionalisnya masih tinggi. Kita juga harus bergandengan tangan termasuk dengan Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan. Pilar ini harus kita jaga betul,” ujar Bambang.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, Bambang Soesatyo telah mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar. Golkar yang kini dipimpin Airlangga Hartarto berencana menggelar musyawarah nasional (munas) Golkar pada Desember 2019. Sementara tidak sedikit pengurus daerah Golkar menuntut munas segera digelar, dan tidak perlu menunggu hingga Desember 2019.