JAKARTA, KOMPAS - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi kecelakaan lalu lintas di jalan tol layang Wiyoto Wiyono KM 5 arah Cawang, Jakarta Timur. Kecelakaan itu menewaskan tiga orang yaitu sopir dan kernet truk tangki Pertamina serta seorang pengemudi mobil, Minggu (21/7/2019) sekitar pukul 01.45.
Kecelakaan melibatkan truk tangki Pertamina B 9851 SEH yang dikemudikan Asep Abdur Rohman dan kernet Ahmad Wagiyanto, serta pengemudi mobil Toyota Calya B 2230 TOW yang belum diketahui identitasnya.
Kepala truk tangki terpisah dari gandengannya lalu jatuh di depan Gerbang Tol Rawamangun, Jakarta Timur. Sedangkan gandengannya yang berada di jalan tol layang terbakar. Mobil Toyota Calya yang berada di jalan tol layang juga terbakar.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Minggu, mengatakan, KNKT mengirim tim ke lapangan untuk menginvestigasi kecelakaan tersebut. Tim KNKT kemarin mengunduh rekaman kamera CCTV. Namun, KNKT belum menemukan dugaan awal penyebab kecelakaan karena masih dalam tahap mengumpulkan data.
“Kita akan periksa kendaraan butuh 2-3 minggu. Kita butuh data sopir jam berapa dia istirahat, jam berapa berangkat dari rumah, apakah kesehatannya baik. Ada banyak data,” kata Soerjanto.
“Kita akan periksa kendaraan butuh 2-3 minggu. Kita butuh data sopir jam berapa dia istirahat, jam berapa berangkat dari rumah, apakah kesehatannya baik. Ada banyak data,” kata Soerjanto.
Kepala Subdit Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar M Nasir mengutarakan, dugaan sementara penyebab kecelakaan karena pengemudi truk tangki mengantuk. Truk tangki oleng menabrak pagar pembatas jalan tol sebelah kiri. Mobil Toyota Calya yang berjalan searah dengan truk tangki menabrak tangki lalu terbakar.
Corporate Communication and CSR PT Pertamina Patra Niaga, Ayulia melalui siaran pers menjelaskan, mobil Toyota Calya berjalan kurang terkendali sehingga menabrak mobil tangki di bagian box lossing sebelah kiri. Akibatnya muncul percikan api. Sopir truk tangki mengerem tetapi selip dan tidak terkendali sehingga bagian kepala truk tangki jatuh lalu terbakar.
Corporate Communication and CSR PT Pertamina Patra Niaga, Ayulia melalui siaran pers menjelaskan, mobil Toyota Calya berjalan kurang terkendali sehingga menabrak mobil tangki di bagian box lossing sebelah kiri.
“Itu informasi sementara yang kami terima dari lapangan. Kami tentu akan melakukan penelusuran dan pengecekan lebih lanjut di lapangan dan petugas kepolisian. Kejadian tersebut saat ini sedang dalam investigasi tim kami. Kami akan memberikan penanganan terhadap korban dan memohon maaf atas kejadian ini,” kata Ayulia.
Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Region III Dewi Sri Utami mengungkapkan, truk tangki tersebut berkapasitas 24.000 liter terdiri 8.000 liter Premium, 8.000 liter Pertalite, 8.000 liter Pertamax. Truk berangkat dari terminal BBM Plumpang menuju SPBU di Jatibening, Bekasi pukul 01.30.
Menurut Dewi, setelah korban dievakuasi dan api padam selanjutnya adalah membersihkan sisa BBM yang tumpah.
“Kita bersihkan dengan zat kimia dan pemompaan bahan bakar yang tersisa dari tangki yang terbakar dipindah ke tangki lainnya. Paling tidak 50 persen dari kapasitas muatan yang tidak terbakar sudah dipindahkan. Tapi (BBM) sudah tidak bisa dipakai karena sudah tercampur air,” kata Dewi.
Corporate Communication PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk Indah Dahlia Lavie mengatakan, akibat kecelakaan tersebut dilakukan penutupan dan pengalihan arus lalu lintas. Jalan tol dan Gerbang Tol Rawamangun telah dibuka kembali dan dapat dilalui kendaraan.
Menurut Indah, berdasarkan pantauan dari kamera CCTV sebelum kecelakaan truk tangki berjalan dengan kecepatan 35 km/jam di bawah kecepatan minimum jalan tol.
Menurut Indah, berdasarkan pantauan dari kamera CCTV sebelum kecelakaan truk tangki berjalan dengan kecepatan 35 km/jam di bawah kecepatan minimum jalan tol.
Pengamatan Kompas di lokasi, bekas asap berwarna hitam masih menempel di konstruksi jalan tol layang. Kondisi papan informasi elektronik atau VMS (variable message sign) di atas Gerbang Tol Rawamangun juga rusak, namun Gerbang Tol Rawamangun beroperasi normal. Perbaikan pagar besi jalan tol layang mulai dilakukan pada Minggu siang.