Landas pacu 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten, siap dioperasikan pada pertengahan Agustus. Pada tahap awal, baru 2.500 meter yang dioperasikan. Menurut rencana, landas pacu 3 ini sepanjang 3.000 meter.
Oleh
Maria Clara Wresti
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Landas pacu 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten, siap dioperasikan pada pertengahan Agustus. Namun, pada tahap awal, baru 2.500 meter yang dioperasikan. Menurut rencana, landas pacu 3 ini sepanjang 3.000 meter.
Kesiapan landas pacu 3 ini ditandai dengan pendaratan pesawat kalibrasi Kementerian Perhubungan pada Minggu (21/7/2019). Pesawat kalibrasi berfungsi menguji kondisi infrastruktur kebandarudaraan di sisi udara.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, Presiden Direktur PT Angkasa Pura I (Persero) Muhammad Awaluddin, dan Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Rianto mengatakan, kesiapan landasan 3 ini segera dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo. Dengan demikian, landasan diharapkan bisa diresmikan pada 17 Agustus, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI.
”Saat peninjauan pada 21 Juni lalu, Presiden Joko Widodo sudah memerintahkan agar landasan ini segera diselesaikan agar bisa digunakan mulai Agustus nanti,” kata Budi Karya.
Ia menambahkan, kendati secara fisik dan teknis landasan dengan panjang 2.500 meter ini sudah bisa digunakan, Ditjen Perhubungan Udara, PT Angkasa Pura II (Persero), dan AirNav Indonesia harus mematangkan koordinasi dan prosedur terlebih dahulu.
”Jika seluruh persiapan sudah matang, landasan 3 ini akan menjadi kado untuk kemerdekaan RI,” ujarnya.
Awaluddin menuturkan, target berikutnya, Angkasa Pura II akan menyelesaikan dan mengoperasikan landasan 3 dengan dimensi 3.000 meter x 60 meter.
”Kami targetkan pada Oktober, landas pacu ketiga siap beroperasi dengan dimensi 3.000 meter x 60 meter sehingga penerbangan di Soekarno-Hatta bisa lebih optimal dan maksimal,” ujarnya.
General Manager AirNav Indonesia Cabang Jakarta Air Traffic Service Center Bambang Rianto mengatakan, AirNav Indonesia juga sudah menyiapkan peralatan navigasi untuk landas pacu 3. ”Selain alat penginderaan, kami juga menyiapkan automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B),” kata Bambang.
Menurut dia, keberadaan landas pacu 3 sekaligus sebagai alternatif apabila landas pacu 1 dan 2 mengalami gangguan atau sedang dirawat.
”Kapasitas landasan 1 dan landasan 2 saat ini mencapai 81 pergerakan setiap jamnya. Namun, tidak setiap saat kapasitas itu terpakai penuh. Rata-rata penggunaannya hanya 80 persen dan kapasitas,” ujarnya.
Apabila dipakai semua, dengan keberadaan landas pacu 3, Soekarno-Hatta dapat melayani 114 pergerakan pesawat per jam.