Pemain muda Liverpool tampak belum siap memikul tanggung jawab besar menjadi pemain inti setelah dua kali kalah secara beruntun pada pertandingan persahabatan pramusim di Amerika Serikat. Penampilan mereka berbanding terbalik dengan pemain muda Arsenal yang sudah menunjukkan tajinya.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
BOSTON, SENIN — Pemain muda Liverpool tampak belum siap memikul tanggung jawab besar menjadi pemain inti setelah dua kali kalah secara beruntun pada pertandingan persahabatan pramusim di Amerika Serikat. Penampilan mereka berbanding terbalik dengan pemain muda Arsenal yang sudah menunjukkan tajinya.
Dua tim papan atas di Liga Premier Inggris tersebut mendapatkan sorotan tajam pada bursa transfer musim panas ini karena belum bergerak aktif untuk mendatangkan pemain bintang dan berpengalaman. Mereka baru mendatangkan satu pemain muda dengan harga yang relatif murah untuk ukuran klub sepak bola Eropa.
”The Reds” baru mendatangkan bek berusia 17 tahun asal Belanda, Sepp van den Berg, dari PEC Zwolle dengan harga 1,9 juta euro (Rp 29 miliar). Sementara ”The Gunners” baru merekrut pemain sayap 18 tahun asal Brasil, Gabriel Martinelli, dari Ituano dengan biaya 6,7 juta euro (Rp 105 miliar).
Kedua tim tidak memiliki anggaran besar untuk membeli pemain baru di bursa transfer musim panas ini. Pemilik Arsenal, Stan Kroenke, hanya memberi anggaran belanja pemain sebesar 45 juta poundsterling (Rp 784 miliar). Adapun Manajer Liverpool Juergen Klopp mengungkapkan, timnya tidak dapat seperti klub kaya Manchester City dan Paris Saint-Germain yang mampu mengeluarkan biaya transfer hingga 300 juta poundsterling (Rp 5,2 triliun) tiap tahun.
Mereka pun memilih untuk mengembangkan pemain muda daripada membeli pemain yang sudah matang. Akan tetapi, kondisi pemain muda kedua klub tersebut berbanding terbalik jika dilihat dari pertandingan pramusim. Belum ada pemain muda Liverpool yang bersinar, sedangkan pemain muda Arsenal sudah mulai memperlihatkan kemampuannya.
Dalam dua pertandingan persahabatan pramusim terakhir di Amerika Serikat, Liverpool selalu tumbang dari lawannya, Borussia Dortmund dan Sevilla. Dalam pertandingan tersebut, Liverpool tidak diperkuat pemain andalan musim lalu, yakni Roberto Firmino, Alisson Becker, Mohamed Salah, dan Sadio Mane. Keempat pemain tersebut sedang berlibur setelah membela tim nasional.
Ketidakhadiran keempat pemain tersebut menjadi berkah bagi pemain muda untuk unjuk gigi. Namun, kesempatan tersebut tidak digunakan dengan baik oleh pemain muda Liverpool.
Saya tidak suka dengan apa yang saya lihat dalam sebuah pertandingan di pramusim. Saya tidak terlalu suka dengan kinerja kami.
Penyerang muda Rhian Brewster yang sempat mendapat pujian dari Klopp pada awal pramusim gagal menunjukkan konsistensinya. Pada pertandingan melawan Sevilla di Stadion Fenway Park, Boston, Amerika Serikat, Senin (22/7/2019), ia gagal berbuat banyak untuk Liverpool dan timnya pun kalah 1-2 dari Sevilla.
Berbanding terbalik dengan penyerang muda Arsenal, Eddie Nketiah, yang terus menjadi bintang selama pramusim digelar. Pada pertandingan melawan Fiorentina di Stadion Bank of America, Charlotte, Amerika Serikat, Minggu (21/7/2019), Nketiah mencetak dua gol dan membuat timnya menang 3-0. Sebelum pertandingan tersebut, Nketiah menjadi penentu kemenangan Arsenal atas Bayern Muenchen dengan skor 2-1.
Manajer Arsenal Unai Emery pun tidak dapat menyembunyikan kekagumannya atas penampilan Nketiah di lapangan. ”Saya sungguh bahagia. Ketika kami memberinya (Nketiah) peluang untuk berada di lapangan pada tahun lalu, ia melakukannya dengan sangat baik,” kata Emery.
Menurut Emery, Nketiah telah menunjukkan kemajuan yang mengesankan. Ia memiliki sikap yang sangat baik. Namun, pemain 20 tahun tersebut masih membutuhkan pengalaman, waktu bermain, dan kepercayaan diri.
Selain Nketiah, Arsenal masih memiliki pemain muda lain yang terus menunjukkan kemajuan, seperti Joe Willock yang tirut menyumbangkan gol saat melawan Fiorentina serta Martinelli yang langsung bisa menyatu dengan rekan-rekannya. Ia seperti tidak canggung meskipun tahun lalu hanya bermain di Divisi Empat Brasil.
Berbeda dengan Emery yang puas dengan kinerja pemain mudanya, Klopp justru tidak ingin membahas terlalu banyak hasil dari pertandingan pramusim.
”Saya tidak suka dengan apa yang saya lihat dalam sebuah pertandingan di pramusim. Saya tidak terlalu suka dengan kinerja kami,” kata Klopp setelah dikalahkan Dortmund pada Sabtu (20/7/2019). Ia mengakui, gol yang tercipta ke gawang timnya adalah hasil kurangnya organisasi tim yang sulit terbentuk pada masa pramusim.
Meskipun pertandingan pramusim hanya bertajuk laga persahabatan, kesempatan tersebut dapat digunakan tim untuk mempersiapkan diri. Apalagi, dua minggu lagi Liverpool akan melawan juara Liga Inggris musim lalu, Manchester City, pada pertandingan Community Shield.
Seminggu kemudian, mereka akan melawan tim promosi Norwich City pada pertandingan pertama Liga Inggris. Klopp hanya memiliki waktu hingga 8 Agustus untuk mendatangkan pemain baru. (REUTERS/AFP/AP)