Di kota Lima, Peru, juga mudah ditemui jejak-jejak sejarah kuno penduduk Lima. Bahkan lebih tua daripada era Machu Picchu. Setidaknya ada dua situs sejarah yang berada di pusat kota yang bisa dikunjungi, yaitu Huaca Huallamarca dan Huaca Pucllana.
Oleh
M Subhan SD, dari Lima, Peru
·3 menit baca
Peru selalu identik dengan Machu Picchu. Ibarat Indonesia dengan Bali-nya. Akan tetapi, Machu Picchu cukup jauh dari ibu kota Lima. Mesti naik pesawat terbang sekitar 1,5 jam ke Cusco sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan kereta dan bus untuk sampai ke peninggalan suku Inca itu. Nah, di kota Lima saja juga mudah ditemui jejak-jejak sejarah kuno penduduk Lima. Bahkan lebih tua daripada era Machu Picchu.
Setidaknya ada dua situs sejarah yang berada di pusat kota yang bisa dikunjungi, yaitu Huaca Huallamarca dan Huaca Pucllana. Dua situs itu merupakan peninggalan peradaban lama. Jauh sebelum kedatangan bangsa penakluk Spanyol, bangunan kuil berbentuk piramid itu sudah berdiri. Bahkan sebelum periode Inca. Termasuk dalam periode pre-Columbian, sebelum kedatangan Columbus.
Dua situs itu menjadi penanda peradaban penduduk yang mendiami wilayah Lima. Situs Huaca Huallamarca berada di Distrik San Isidro, lokasi elite di kota Lima. Situs yang terletak di Avenida Nicolas de Rivera tersebut dikelilingi gedung-gedung modern, dekat dengan kedutaan asing. Dari Kedutaan RI saja jaraknya tak sampai 1 kilometer. Kalau berjalan kaki kemungkinan sekitar 15 menit. Ketika saya mengunjungi situs itu pada suatu sore, beruntung saya dapat menyaksikan ritual persembahan bulan.
Huaca Huallamarca
Huaca Huallamarca merupakan bangunan arkeologis seperti banyak situs di dunia. Berbentuk semacam kompleks tempat peribadatan suku-suku kuno di Lima. Seperti piramida, Huaca Huallamarca juga berundak-undak atau berlapis-lapis (layer). Terbuat dari tanah liat yang dibikin menggunakan tangan, lalu disusun-susun. Ada yang horizontal, tetapi umumnya di bagian pinggir disusun secara vertikal, boleh jadi sebagai penahan agar susunan di atas tidak runtuh.
Untung saja Lima jarang hujan. Kalaupun ada hanya gerimis tipis. Jadi, bangunan situs itu pun tetap aman. Meski demikian, Ernesto, anggota staf situs tersebut, mengingatkan agar tidak mendekati bagian-bagian pinggir situs untuk menghindari kemungkinan buruk terjadi. Memang situs tersebut terus diekskavasi. Ada area yang dibatasi dan tidak boleh diakses pengunjung.
Sebagai bangunan suci, bagian tertinggi Huaca hanya bisa diakses oleh elite agama karena untuk titik pusat upacara. Di bagian lain terdapat ruang-ruang dan pemakaman. Pada fase awal, mayat-mayat dibungkus kain dan diikat pada tempat tertentu. Di sampingnya ada bawaan mayat, seperti keramik dan makanan.
Pada fase berikutnya lebih berkembang. Kepala palsu dibuat seperti boneka. Mayat-mayat itu dibungkus kain tenun dan dikubur dengan pakaian, pot keramik, labu, alat musik, makanan, dan benda berharga lainnya. Ini banyak dijumpai di tradisi etnik-etnik kuno. Di situs itu ditemukan mumi-mumi.
Situs kuno itu merupakan peradaban penduduk kuno Lima periode 200 sebelum Masehi hingga 700 sesudah Masehi. Mereka dikenal sebagai Hualla yang merupakan pemukim dari lembah Lima, pemukim Ishma pada sekitar abad ke-11, dan suku Inca pada abad ke-15 hingga abad ke-16. Situs yang mulai diekskavasi pada 1958 ini memang lebih kecil dibandingkan situs Huaca Pucllana.
Huaca Pucllana
Huaca Pucllana terdapat di Distrik Miraflores, tetangga Distrik San Isidro. Bangunan situs di sini mencapai lebih dari 500 meter panjangnya, 100 meter lebar, dan 22 meter tingginya. Ini merupakan kebudayaan Lima kuno, yaitu warisan Huari (Wari) pada periode tahun 500-900. Setelah kehancuran Huari, budaya Ichma menguasai Lima sekitar tahun 1100 sampai ditaklukkan oleh Inca pada tahun 1470.
Situs ini, menurut pemandu tur, baru diekskavasi tahun 1981. Beberapa mumi telah digali di Huaca Pucllana, termasuk seorang anak pada tahun 2013. Menurut para arkeolog, mumi itu menunjukkan pengorbanan manusia. Sementara posisi makam di bagian atas piramida merupakan lokasi para bangsawan. Semula situs itu terbengkalai, bahkan digunakan untuk berbagai kegiatan, termasuk arena balap motor. Namun, setelah diekskavasi dan renovasi, situs tersebut dirawat dan dilindungi.
Untuk berkunjung ke situs saja harus didampingi pemandu tur, tidak bisa berkeliling sendiri. Nah, tiket masuknya 15 soles (1 soles sekitar Rp 4.000), sedangkan tiket Huaca Huallamarca 5 soles. Dua situs kuno ini merupakan jejak sejarah penduduk lama kota Lima, jauh sebelum peradaban Inca.