LONDON, SENIN -- Sejumlah menteri menyatakan akan mundur jika Boris Johnson terpilih menjadi perdana menteri. Mereka menentang rencana Johnson membawa Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.
Wakil PM Phillip Hammond, Menteri Kehakiman David Gauke, dan Menteri Pertahanan Tobias Ellwood secara terpisah menyampaikan sikapnya kepada media kemarin.
Dalam acara BBC One, Hammond mengatakan, jika Boris Johnson terpilih sebagai PM, siapa pun yang berada dalam kabinet harus sejalan dengan sikap Johnson, yaitu mendukung Brexit tanpa kesepakatan pada 31 Oktober 2019.
”Saya tidak akan menyetujui hal itu,” kata Hammond yang berencana akan menyerahkan surat pengunduran diri sebelum PM Theresa May berangkat menemui Ratu Elizabeth II di Istana Buckingham.
Ketika ditanya apakah ia tetap akan mengundurkan diri jika Jeremy Hunt yang terpilih sebagai PM, Hammond mengatakan, situasinya menjadi lebih kompleks karena sikap Hunt lebih tertutup. ”Saya tidak pernah mendengar dia secara jelas menyatakan akan keluar pada 31 Oktober tanpa kesepakatan,” kata Hammond seperti dikutip The Guardian.
Partai Konservatif Inggris akan mengumumkan hasil voting yang diikuti 160.000 anggotanya untuk memilih ketua partai, Selasa (23/7/2019). Siapa pun yang terpilih, Boris Johnson atau Jeremy Hunt, akan menggantikan Theresa May sebagai PM Inggris.
Para pengamat dan pasar taruhan mengunggulkan Johnson yang dikenal blak-blakan dan populer dengan pemilih muda.
Dukung parlemen
Hammond mengatakan, ia akan berupaya keras agar parlemen Inggris memiliki hak untuk ikut menentukan masa depan Brexit. Saat ini parlemen Inggris memasuki masa reses selama enam pekan dan akan bersidang kembali pada September mendatang.
Kepada Sunday Times, David Gauke mengatakan, dirinya tak bersedia berada dalam kabinet Johnson jika Johnson berkeras dengan opsi tanpa kesepakatan. ”Jika ujian kesetiaan untuk tetap berada dalam kabinet adalah mendukung opsi tanpa kesepakatan pada 31 Oktober, saya tentunya akan menolak melakukan itu,” kata Gauke.
Tobias Ellwood yang diwawancarai televisi Sky juga menyatakan dirinya tidak menyetujui opsi tanpa kesepakatan meskipun ia tidak secara tegas menolak berada dalam kabinet Johnson. ”Opsi tanpa kesepakatan bukanlah tujuan. Jika Anda lari dari Uni Eropa tanpa kesepakatan, saya yakin Anda kemudian akan kembali pada mereka dan mengatakan, ’Lalu bagaimana dengan sistem keuangan kami, bagaimana dengan hak warga negara kami di UE?’”
Dalam kolomnya di The Telegraph, Johnson mengatakan, sejumlah hal bisa dihapus dari kesepakatan Brexit yang ditandatangani Theresa May dan Brussels November lalu, di antaranya teknologi bisa menggantikan kesepakatan backstop di perbatasan Irlandia Utara. (REUTERS/AP)