Minat Masyarakat jadi Peserta Asuransi Harus Terus Dipacu.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
SHANGHAI, KOMPAS-Minat masyarakat Indonesia menjadi peserta asuransi jiwa masih harus terus dipacu. Pada tahun 2018, baru sekitar tujuh persen masyarakat yang terlindungi asuransi jiwa. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya hal ini harus terus dilakukan.
Head of Brand and Communication Marketing and Product Division PT AIA Financial Kathryn Monika Parapak mengatakan, mengacu data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), sebanyak 93 persen warga Indonesia dari total penduduk 250 juta jiwa, belum dilindungi asuransi jiwa.
"Jadi potensi masyarakat untuk terlindungi asuransi masih besar," ujar Kathryn di sela acara AIA China 100 Run Kick-Off Event seperti dilaporkan wartawan Harian Kompas Defri Werdiono dari Shanghai, China, Rabu (24/7/2019).
Kegiatan ini merupakan bagian dari perayaan 100 tahun (Centennial) keberadaan AIA di Asia. Sejarah panjang AIA di Asia berawal dari 100 tahun lalu. Pada tahun 1919, pengusaha Cornelius Vander Starr mendirikan perusahaan asuransi di Kota Shanghai. Setelah itu, perusahaan itu berkembang ke kota-kota lain, seperti Hongkong (1931), Singapura (1934), Thailand (1938), dan Indonesia pada tahun 1984.
AIA kini tumbuh dan diklaim menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia yang beroperasi di 18 pasar di Asia Pasifik. AIA grup melayani 32 juta nasabah individu dan 16 juta pemegang polis kumpulan.
AIA kini tumbuh dan diklaim menjadi perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia yang beroperasi di 18 pasar di Asia Pasifik. AIA grup melayani 32 juta nasabah individu dan 16 juta pemegang polis kumpulan.
Edukasi, Menurut Kathryn, berbanding lurus dengan kondisi saat ini. Keberadaan kelas menengah di Indonesia terus tumbuh. Begitu pula dari sisi kesadaran akan asuransi dan trend pengelolaan keuangan yang positif terus meningkat dari waktu ke waktu.
PT AIA Financial (AIA), selama 2018, mencatatkan perolehan premi sebesar Rp 12,4 triliun. Angka ini naik 22 persen dibanding tahun 2017. "Kinerja ini tumbuh melampaui pertumbuhan premi industri," katanya.
Di akhir 2018, lanjut Kathryn, AIA mencatat jumlah aset Rp 56,1 triliun atau naik 4 persen dari tahun sebelumnya. Adapun, pencapaian rasio solvabilitas (RBC) mencapai 607 persen lebih tinggi dari batas minimum persyaratan Otoritas Jasa Keuangan di angka 120 persen.
"AIA juga mencatat laba bersih Rp 2,4 triliun dan pertumbuhan dua digit di sejumlah metrik keuangan," katanya.
Sementara itu, ajang AIA China 100 Run Kick-Off bertolak dari halaman Hyatt The Bund menyusuri sejumlah ruas jalan di Shanghai hingga gedung AIA The Bund yang berada di tepi Sungai Huang Pu. Selain diwarnai atraksi tari dan panjat dinding gedung The Bund, sore hari dilanjutkan dengan permainan menarik bersama empat punggawa Tottenham Hotspur FC. Tanguy Ndombele, Moussa Sissoko, Son Heung Min, dan Harry Winks meramaikan permainan itu dalam rangka penggalangan dana untuk AIA China Youth Football Development Program.
Event kali ini juga terasa istimewa karena berada di gedung yang merupakan kantor pertama AIA. Gedung delapan lantai yang masih dipertahankan dalam wujud asli itu menjadi saksi sejarah bagaimana awal mula AIA berada dan mampu bertahan hingga saat ini.
Sebelumnya, perhelatan menyambut 100 tahun keberadaan AIA atau AIA Centennial sudah dilakukan di sejumlah negara, seperti Vietnam, Kamboja, Korea, India, Filipina, Sri Lanka, Selandia Baru dan Singapura. Setelah dari Shanghai, tempat berikutnya adalah Indonesia.
Di Indonesia, perayaan AIA Centenial akan dilaksanakan 25 Agustus dengan fokus olahraga sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Mengusung tema "100 Minutes of Football and Fun-lympics" kegiatan di Indonesia juga akan melibatkan karyawan, tenaga pemasaran, nasabah, dan mitra bisnis.
Jelang acara di Indonesia, AIA China menyerahkan AIA Centennial Baton kepada pemain Tim Nasional sepak bola Andritany Ardhiyasa sebagai ambasador. Penjaga gawang Persija Jakarta itu dipilih karena prestasi dan gaya hidupnya yang sehat.
“Saya bersedia menjadi ambasador karena AIA memiliki kepedulian tinggi pada sepak bola di Indonesia," ujar Andritany.