Layanan Kereta Kesehatan Awali Aktifnya Lagi Stasiun Terisi
PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon menggelar layanan kereta kesehatan atau rail clinic di Stasiun Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019). Layanan pemeriksaan kesehatan gratis itu mengawali bakal aktifnya kembali Stasiun Terisi pada 1 Agustus mendatang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 3 Cirebon menggelar layanan kereta kesehatan atau rail clinic di Stasiun Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (25/7/2019). Layanan pemeriksaan kesehatan gratis itu mengawali bakal aktifnya kembali Stasiun Terisi pada 1 Agustus mendatang.
Rail clinic beroperasi pukul 08.00-14.00 dan melayani sekitar 350 warga di sekitar Stasiun Terisi. Mereka antara lain berasal dari Desa Terisi, Karangasem, Ciberang, Jatimulya, dan Desa Kendayakan.
Adapun pemeriksaan kesehatan yang dilayani adalah pemeriksaan umum, kesehatan ibu dan anak, gigi, mata, dan laboratorium sederhana, serta penyuluhan kesehatan. PT KAI Daop 3 Cirebon menyiagakan 5 dokter umum, 2 dokter gigi, 1 dokter spesialis kandungan, 1 bidan, 2 apoteker, dan 8 paramedis.
Kegiatan itu berlangsung di dalam gerbong kereta. Salah satu gerbong juga menyuguhkan berbagai buku, termasuk buku elektronik yang dapat diakses dalam enam komputer. Sebanyak 48 kacamata juga dibagikan gratis kepada siswa sekolah dasar di sekitar Stasiun Terisi.
”Sejak Januari 2019 hingga kini, kami sudah melakukan layanan rail clinic dua kali. Sebelumnya, ada di Stasiun Jatibarang, Indramayu,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Kuswardoyo.
Menurut Kuswardoyo, rail clinic di Stasiun Terisi mengawali aktifnya kembali stasiun yang berada di bagian barat Indramayu itu. ”Mulai 1 Agustus 2019 nanti, Stasiun Terisi akan kembali difungsikan sebagai stasiun yang dapat melayani penumpang untuk bepergian menggunakan moda transportasi kereta api ke berbagai tujuan,” ujar Kuswardoyo.
Mulai 1 Agustus 2019 nanti, Stasiun Terisi akan kembali difungsikan sebagai stasiun yang dapat melayani penumpang untuk bepergian menggunakan moda transportasi kereta api ke berbagai tujuan.
Menurut dia, Stasiun Terisi bakal melayani lima perjalanan KA penumpang yang terdiri dari dua perjalanan KA Tegal Ekspres rute Tegal-Pasar Senen dan Pasar Senen-Tegal, serta tiga perjalanan KA Cirebon Ekspres rute Cirebon-Gambir dan Gambir-Cirebon. Pembelian tiket dapat dilakukan di loket stasiun, contact center 121, laman kai.id, aplikasi KAI Access pada ponsel, dan berbagai channel eksternal resmi lainnya.
Sebelumnya, stasiun ini tidak lagi melayani penumpang sejak 2013. Setelah dievaluasi, lanjut Kuswardoyo, minat banyak calon penumpang yang ingin memanfaatkan Stasiun Terisi masih ada. Apalagi, pasar di depan stasiun telah ditata.
”Sejak dibuka 1 Juli lalu, pemesanan tiket setiap hari rata-rata 10 penumpang. Ini bagus,” ujarnya.
Kuswardoyo mengatakan, aktifnya Stasiun Terisi melayani angkutan penumpang untuk memperlancar mobilitas masyarakat. ”Oleh karena itu, kami juga mengimbau agar masyarakat turut menjaga keamanan dan keselamatan perjalanan KA,” ungkapnya.
Mustakim Asteja, pemerhati sejarah Cirebon, mengapresiasi reaktivasi Stasiun Terisi. Selama ini, masyarakat Terisi, Losarang, dan Cikedung harus naik dan turun di Stasiun Jatibarang, sekitar 31 kilometer dari Stasiun Terisi.
”Dulu, stasiun ini menjadi andalan masyarakat di bagian barat Indramayu. Mereka membawa dagangannya ke kota Indramayu. Jauh sebelum itu, saat kebijakan politik etis kolonial, para penduduk dari Jawa Tengah dipindahkan ke Indramayu barat untuk menggarap lahan pertanian. Mereka datang melalui Stasiun Terisi,” ujar Mustakim yang kerap memanfaatkan Stasiun Terisi pada 1990-an.