NU dan Maarif Turki Bekerja Sama Dukung Visi Presiden RI
Oleh
INSAN ALFAJRI
·2 menit baca
ISTANBUL, KAMIS -- Organisasi Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), membangun kerja sama pendidikan dengan Yayasan Maarif, Turki. Kerja sama bertolak dari komitmen NU mendukung visi presiden terpilih, Joko Widodo.
Rais Aam Syuriah NU, KH Miftahul Achyar, Kamis (25/7/2019) di Istanbul, Turki, mengatakan, NU mendukung sepenuhnya visi presiden yang dalam lima tahun ke depan mau memperkuat sumber daya manusia, khususnya pendidikan vokasi.
"Jadi NU dengan jaringan pesantrennya juga ingin ikut mengisi visi presiden itu," kata KH Miftahul Achyar ketika mengunjungi Kantor Pusat Yayasan Maarif di Istanbul, sebagai disampaikan KBRI Ankara dalam rilisnya, Kamis sore.
Miftahul diterima Ketua Yayasan Maarif, Birol Akgun, dan Duta Besar Zekeriya Akcam serta anggota Dewan Pembina Yayasan lainnya. Ia didampingi antara lain Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, Konjen RI di Istanbul Herry Sudradjat, dan Sekretaris Dewan Syuriah KH Zulfa Mustofa.
Menurut Miftahul, kerja sama di bidang pendidikan, antara lain berupa pemberian beasiswa di bidang sains dan teknologi di berbagai universitas di Turki serta penjajakan pengembangan sekolah bersama, termasuk di bidang vokasi (pesantren vokasi). Kedua pihak sepakat untuk menuangkan rencana tersebut dalam sebuah nota kesepahaman bersama.
Turki, lanjutnya, merupakan salah satu negara berpenduduk mayoritas Muslim yang sangat maju industrinya. Sekolah-sekolah vokasinya setiap tahun meluluskan ratusan ribu tenaga teknis yang andal dan terserap oleh industri mereka.
NU ingin belajar pengalaman itu, karena sebagian besar basis NU saat ini menjadi kawasan-kawasan industri. Lagi pula NU mudah bekerjasama dengan Turki karena sebagai sesama penganut ahlussunah wal jamaah, pemahaman ke-islamannya sudah sama", katanya.
Yayasan Maarif menilai kerja sama ini sebagai sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan programnya ke depan. "Kami memiliki 99 persen kerja sama internasional dengan pemerintah dan organisasi Islam non-pemerintah. Ini belum lengkap tanpa Indonesia dalam peta tersebut. Kerja sama dengan NU dan Muhammadiyah akan menjadi komponen sangat penting, apalagi NU adalah organisasi Islam terbesar di dunia saat ini", ujar Birol Akgun.
Yayasan Maarif dibentuk Pemerintah Turki melalui undang-undang pada tahun 2016. Yayasan tersebut diberikan kewenangan untuk melakukan kerja sama pendidikan serta mendirikan dan mengelola pendidikan di luar negeri, mulai dari tingkat pra-sekolah hingga perguruan tinggi. Yayasan ini didukung sepenuhnya oleh kementerian-kementerian terkait di Turki.