Kebakaran melanda kawasan mes petugas Suku Dinas Kehutanan Kota Jakarta Barat, di Jalan Raya Pos Pengumben, Kelurahan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (27/7/2019) malam. Api tersebut dipicu korsleting listrik.
Oleh
Aditya Diveranta
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran melanda kawasan mes petugas Suku Dinas Kehutanan Kota Jakarta Barat, di Jalan Raya Pos Pengumben, Kelurahan Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (27/7/2019) malam. Api tersebut dipicu korsleting listrik yang terjadi di salah satu kamar mes yang dihuni petugas.
Lokasi mes tepat di belakang Perumahan Villa Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Api baru dinyatakan padam pada Sabtu (27/7/2019) pukul 04.10.
Acip Setiawan (37), penghuni mes, mengatakan, korsleting listrik berasal dari kamar salah satu temannya di mes. Sekitar pukul 22.15, ia melihat api membesar dan menjalar ke sejumlah bangunan mes di sana.
”Kondisi mes memang sepi karena para petugas pergi menyiram tanaman di jalan saat malam hari. Saat saya baru bangun, teman-teman di mes sudah sibuk menyiram air ke arah kamar itu,” kata Acip di lokasi kejadian.
Api kemudian menyambar ke lapak sampah dan rumah bedeng milik pemulung di sebelah mes. Dari pantauan saat pukul 00.00, api di sekitar lapak pemulung itu belum juga padam.
Heru, perwira piket dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jakarta Barat, mengatakan, kebakaran sulit padam karena api menyambar kayu serta plastik di rumah bedeng. Ia menyatakan api baru padam pada Sabtu pukul 04.10.
”Kami mendatangkan 20 mobil pemadam kebakaran di lokasi. Api sempat sulit padam karena menyambar rumah bedeng pemulung. Selain itu, petugas juga kesulitan mencari sumber air terdekat,” kata Heru.
Ketua RT 001 RW 006 Kelapa Dua Rohmat mengatakan, ada sekitar 300 warga yang tinggal di lahan mes Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat. Lahan itu diperkirakan seluas 4 hektar.
Kebakaran karena korsleting listrik pada malam hari telah terjadi keempat kalinya dalam sepekan terakhir. Heru mengimbau agar warga memperhatikan instalasi listrik di rumah sebelum tidur.
”Jangan sampai ada steker atau terminal yang dibiarkan bertumpuk saat malam hari,” katanya.