Singapura-Indonesia Hasilkan Tujuh Kesepakatan Bisnis Senilai 1,6 Miliar Dollar AS
Pebisnis Singapura menyambut baik Indonesia Investment Day (IID) Ke-2 yang digelar Indonesia di Singapura. IID 2019 itu menghasilkan tujuh kesepakatan bisnis dengan nilai potensi investasi sebesar 1,6 miliar dollar AS.
Oleh
ELSA EMIRIA LEBA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pebisnis Singapura menyambut baik Indonesia Investment Day Ke-2 yang digelar Indonesia di Singapura. Indonesia Investment Day 2019 menghasilkan tujuh kesepakatan bisnis dengan nilai potensi investasi sebesar 1,6 miliar dollar AS.
Beberapa kesepakatan bisnis dan investasi itu antara lain kerja sama MRT Jakarta dengan SMRT International mengenai pembangunan kapasitas sumber daya manusia serta PT Flores Makmur Indonesia (Flores Prosperindo) dengan PT Arya Watala Capital JV Scatec mengenai generator energi terbarukan.
Indonesia Investment Day (IID) yang digelar pada Jumat lalu itu diikuti delapan provinsi, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. Sejumlah perusahaan BUMN dan BUMD turut hadir, yaitu PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Jasa Marga (Persero), PT MRT Jakarta, dan PD Pasar Jaya.
Dalam kesempatan tersebut, para peserta menawarkan 45 proyek investasi dengan potensi nilai investasi sekitar 3 miliar dollar AS. Lebih dari 500 investor dan pelaku usaha asal Singapura mengikuti IID edisi kedua tersebut.
”Dalam survei Singapore Business Federation, Indonesia masih ditempatkan dalam tiga besar tujuan investasi paling menarik bagi perusahaan Singapura,” kata Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas, Sabtu (27/7/2019).
Selama lima tahun terakhir, Singapura menjadi investor terbesar di Indonesia dengan nilai investasi yang terus meningkat. Pada 2017, penanaman modal asing secara langsung (FDI) itu senilai 8,4 miliar dollar AS. Pada 2019, nilai investasi itu naik 9,1 persen menjadi 9,2 miliar dollar AS pada 2018. Adapun nilai total realisasi investasi Singapura di Indonesia selama 2013-2018 sebesar 43,2 miliar dollar AS.
Dalam survei Singapore Business Federation, Indonesia masih ditempatkan dalam tiga besar tujuan investasi paling menarik bagi perusahaan Singapura.
Oleh karena itu, IID digelar untuk memanfaatkan momentum investasi yang ada. Iklim investasi di Indonesia semakin ramah karena ditunjang pembangunan infrastruktur, penguatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kemudahan berusaha, serta perbaikan indeks kompetitif untuk berbisnis.
Menurut Ngurah, meskipun perekonomian global dibayangi perang dagang, indeks daya saing Indonesia terus meningkat. Hal ini karena investor melihat Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen dan langkah konkret untuk memperbaiki ekonomi.
”Selama kuartal pertama hingga kedua tahun ini, investasi melambat karena pelaku usaha menunggu hasil Pemilihan Presiden 2019. Namun, saat ini investor Singapura kembali bergairah, bahkan sektor ekonomi digital meningkat pesat,” tutur Ngurah.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia A Mohammad Fachir mengatakan, investasi merupakan satu dari lima komitmen utama pemerintah selama lima tahun ke depan. Investor luar negeri diharapkan dapat memberikan masukan mengenai hal-hal yang menghambat investasi masuk ke Indonesia.
IID 2019 digelar KBRI di Singapura bekerja sama dengan Indonesia Incorporated di Singapore. KADIN-Komite Singapura, Singapore Business Federation, dan Singapore Manufacturing Federation turut mendukung acara tersebut.