Tanpa diperkuat dua pemain bintangnya yang sudah dijual ke klub lain, Ajax Amsterdam berhasil menjuarai Johan Cruijff Shield atau Piala Super Belanda setelah mengalahkan PSV Eindhoven dengan skor 2-0, Sabtu (27/7/2019) waktu setempat.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
AMSTERDAM, MINGGU — Meskipun sudah menjual pemain bintangnya, Ajax Amsterdam masih yang terbaik di Belanda. Ini setidaknya terlihat saat mereka berhasil menjuarai Johan Cruijff Shield atau Piala Super Belanda setelah mengalahkan PSV Eindhoven dengan skor 2-0 di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Sabtu (27/7/2019) waktu setempat.
Pada bursa transfer musim panas ini, Ajax telah menjual dua pemain bintangnya, Frenkie de Jong ke FC Barcelona sebesar 75 juta euro (Rp 1,1 triliun) dan Matthijs de Ligt ke Juventus sebesar 85,5 juta euro (Rp 1,3 triliun).
Akibatnya, mereka harus mencari pemain sepadan untuk menambal posisi yang ditinggalkan kedua pemain tersebut, yakni lini tengah dan pertahanan.
Seperti tradisi Ajax sebelumnya, mereka memboyong pemain muda potensial dari klub lain. Klub asal ibu kota Belanda itu, misalnya, membeli tiga bek, yakni Kik Pierce dari Heerenveen dengan harga 5 juta euro (Rp 78 miliar), Lisandro Martinez dari Defensa y Justicia dengan harga 7 juta euro (Rp 109 miliar), dan Edson Alvarez dari CF America dengan harga 15 juta euro (Rp 234 miliar).
Ajax juga memboyong gelandang tengah Razvan Marin dari Standard Liege dengan harga 12,5 juta euro (Rp 195 miliar) dan pemain sayap Quincy Promes dari Sevilla dengan harga 15,7 juta euro (Rp 245 miliar).
Sekalipun banyak pemain baru masuk, dan pemain-pemain baru itu masih berusia muda, performa Ajax tidak terdampak.
Sejak menit awal laga melawan PSV Eindhoven, tim yang dilatih oleh Erik ten Hag tersebut langsung tancap gas.
Mereka bisa membobol gawang PSV yang dijaga Jeroen Zoet ketika laga belum genap satu menit melalui tendangan Kasper Dolberg setelah memperoleh umpan Donny van de Beek.
Mantan pemain Manchester United, Daley Blind, memastikan kemenangan Ajax setelah mencetak gol dari luar kotak penalti pada menit ke-53. Gol ini sempat diprotes kubu PSV karena gelandang Ajax, Dusan Tadic, dianggap melanggar bek PSV, Olivier Boscagli, sebelum memberikan umpan kepada Blind.
Wasit Dennis Higler sempat meminta waktu untuk melihat tayangan ulang melalui VAR (video assistant referee). Namun, keputusan wasit tidak berubah. Dia tetap mengesahkan gol Blind.
”Itu adalah pertandingan pertama kami dan itu luar biasa, terutama 20 menit awal. Kami memberi banyak tekanan dan lawan terkejut setelah gol pertama,” ujar Erik ten Hag seperti dikutip dari media Belanda, NOS.
Meskipun menang, Ten Hag masih menyoroti kekurangan timnya. Salah satunya, stamina anak asuhnya yang menurun setelah menit ke-20. Selain itu, kerja sama antara pemain baru dan lama yang belum sempurna.
Terlepas dari kekurangan itu, kemenangan ini menjadi modal Ajax mempertahankan dominasi di kompetisi domestik seperti musim lalu. Kemenangan atas PSV membuktikan bahwa mereka masih menjadi yang terbaik di Belanda.
Selama ini, PSV dan Feyenoord Rotterdam adalah dua tim yang selalu menjadi hadangan terberat Ajax. Musim lalu, PSV menempel ketat Ajax di peringkat kedua dengan selisih tiga poin.
Ajax menjadi tim tersukses di Liga Belanda dengan meraih juara sebanyak 34 kali. PSV dan Feyenoord berada di peringkat kedua dan ketiga dengan raihan juara sebanyak 24 dan 15 kali. (REUTERS)