Kemensos Salurkan Bantuan Pangan dan Nonpangan bagi Pengungsi Nduga
Kementerian Sosial menyiapkan bantuan nonpangan bagi para pengungsi asal Kabupaten Nduga. Rencananya, bantuan akan terlebih dahulu dibagikan kepada warga Nduga yang mengungsi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin (29/7/2019).
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Kementerian Sosial menyiapkan bantuan pangan dan nonpangan bagi para pengungsi asal Kabupaten Nduga. Rencananya, bantuan akan terlebih dahulu dibagikan kepada warga Nduga yang mengungsi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pada Senin (29/7/2019).
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat saat dihubungi Kompas dari Jayapura, Papua, Minggu (28/7/2019). Harry mengatakan, Kementerian Sosial bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Papua dan Pemerintah Kabupaten Nduga untuk menyiapkan bantuan bagi para pengungsi.
Adapun bantuan bagi para pengungsi tersebut meliputi 1.350 paket perlengkapan untuk keluarga, 370 paket perlengkapan sekolah, 150 paket kesenian dan olahraga, serta perlengkapan ibadah. Selain bantuan nonpangan, bantuan pangan berupa beras 10 ton, lauk pauk serta makanan tambahan seperti biskuit dan susu anak.
"Rencananya, pembagian bantuan ke sejumlah lokasi pengungsi pada Senin ini. Saya akan mengunjungi sejumlah lokasi untuk berbicara dengan para pengungsi," kata Harry.
Ia menuturkan, Kemensos juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menyiapkan bantuan makanan tambahan khususnya bagi anak-anak pengungsi.
"Rencananya, Kementerian Kesehatan akan memberikan bantuan 5 ton makanan tambahan bagi anak-anak pengungsi di Wamena dan sejumlah daerah lain," tutur Harry.
Ia menambahkan, dirinya akan menempatkan tim Kemensos memdampingi Pemda Nduga dalam penyaluran bantuan bagi para pengungsi. "Tim ini tidak hanya membantu proses penyaluran bantuan bagi pengungsi. Mereka juga akan mendata warga Nduga yang menjadi peserta Program Keluarga Harapan," tambahnya.
Dari data tim relawan Nduga, sekitar 5.000 warga meninggalkan 12 distrik di Nduga ke Wamena karena ketakutan dengan kontak senjata antara TNI dan Kelompok Egianus Kogoya pascapenyerangan pekerja PT Istaka Karya.
Kelompok Egianus terlibat dalam insiden penembakan 28 pekerja PT Istaka Karya pada 2 Desember 2018 di Bukit Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Hingga kini, Sebanyak 17 orang meninggal, 7 orang selamat, dan 4 orang belum ditemukan tim gabungan TNI dan Polri.
Pendeta Kones Kogoya, salah satu perwakilan pengungsi asal Distrik Mugi mengatakan, pihaknya berharap bantuan langsung dari Dinas Sosial setempat agar tepat sasaran.
"Kami sangat membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan. Kami berharap pembagian bantuan secara meratanya dan tidak hanya ke lokasi tertentu saja," harap Kones.